Bekasi (ANTARA News) - Warga dari tiga perumahan di Kabupaten dan Kota Bekasi, Jawa Barat, menjalin tujuh kesepakatan dengan developer Harapan Indah PT Hasana Damai Putra (HDP) terkait penanggulangan banjir di wilayah mereka.
"Kita sudah demo berkali-kali ke pengembang Harapan Indah, akhirnya PT HDP menyepakati tujuh tuntutan warga yang selama ini menjadi korban banjir akibat proyek mereka," kata Koordinator Warga Suharto Alimudin di Bekasi, Kamis.
Suharto mengatakan, ada sedikitnya tiga perumahan di wilayah Kota dan Kabupaten Bekasi yang tergenang banjir akibat lahan kosong yang selama ini dimanfaatkan sebagai serapan air berubah fungsi menjadi perumahan dan pusat perdagangan.
Meliputi Perumahan Harapan Indah, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi; Boulevard Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi; dan Cluster Taman Sari, Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi.
Menurut dia, dalam agenda pertemuan bersama perwakilan PT HDP, Kunto Wijoyo dan Rosli, akhirnya pihak developer mengabulkan tuntutan warga.
Tuntutan itu adalah, pembuatan sodetan di wilayah Heliconia Cluster Taman Sari, Kabupaten Bekasi, guna mengalihkan saluran pembuangan air.
Kedua, pemasangan saringan sampah di beberapa titik di perbatasan antara Heliconia dan RW.16 sampai RW.18.
Ketiga, membebaskan perwakilan warga RW.16, RW.18 dan Warga Taman Sari.
Keempat, warga sepakat tidak membuat bangunan di atas kali atau saluran air. Apabila ditemukan ada bangunan liar, maka akan dibongkar paksa oleh pengembang.
Kelima, setiap tiga meter harus dibuat saluran air guna memperlancar pembuangan saat hujan lokal berlangsung.
Keenam, PT HDP diberikan waktu dua pekan untuk pendataan dan analisa, lalu dilanjutkan dengan realisasi pembuatan saluran air pada pekan ketiga.
Ketujuh, warga dan pengembang melakukan tinjauan lokasi tersebut ke lapangan pada 29 Februari 2014.
"Kesepakatan ini disaksikan Lurah Pejuang, Dadang Sudrajat, dan Kapolsek Medansatria, Kompol Dubbel Manalu," katanya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014