Karawang (ANTARA) - Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simajuntak bersama Panglima Kostrad Letnan Jenderal TNI M Saleh Mustafa melepasliarkan sejumlah hewan langka di Pegunungan Sanggabuana, Kabupaten Karawang, Jabar, sebagai upaya komitmennya dalam konservasi alam.
"Hari ini kita melepas satwa yang dilindungi, yang sudah hampir satu tahun dikelola oleh BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) untuk siap dilepas," kata Kasad usai melepasliarkan satwa langka di Detasemen Pemeliharaan Daerah Latihan Kostrad kawasan Hutan Lindung Pegunungan Sanggabuana, Karawang, Selasa.
Ia menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya dan komitmen TNI AD untuk mendukung program pelestarian satwa liar dan menjaga keanekaragaman hayati Indonesia untuk bersatu dengan alam.
Kegiatan itu melibatkan berbagai pihak, termasuk BKSDA Jawa Barat, pemerintah daerah, LSM yang bergerak di bidang konservasi, serta masyarakat setempat.
Baca juga: WJC-Kodam Pattimura edukasi mahasiswa tentang konservasi satwa liar
Sedangkan untuk satwa yang dilepasliarkan di antaranya dua ekor elang brontok, satu ekor elang Jawa, empat ekor landak, empat ekor ular sanca kembang, serta dua ekor kukang.
Kasad mengungkapkan bahwa lokasi pelepasliaran satwa-satwa tersebut berada Denharrahlat Kostrad di wilayah hutan lindung di Pegunungan Sanggabuana.
Kasad juga menyampaikan bahwa kawasan hutan lindung Sanggabuana sesuai keinginan masyarakat setempat dapat juga dijadikan lahan pertanian dan perkebunan.
“Sebenarnya masyarakat sangat ingin (jadi lahan pertanian), tetapi tetap ada batasan-batasan hasil koordinasi kami dengan pemerintah daerah, BKSDA dan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), ini masih memungkinkan atau tidak," kata Kasad.
Kasad juga mengungkapkan bahwa pelepasliaran burung ke alam liar ini bukan yang pertama kali dilakukan, dan untuk melepasliarkan satu jenis burung butuh proses waktu yang cukup panjang.
Diharapkan sinergi berbagai pihak dari TNI/Polri, pemerintah daerah dapat membantu mensosialisasikan kepada masyarakat dan BKSDA yang akan mengelola.
Sementara itu, Nunu Anugrah, Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik yang juga Plt Kepala Balai Besar KSDA Jawa Barat mengapresiasi pencanangan program penghijauan dan pelepasan satwa langka dilindungi karena selaras dengan program Pemkab Karawang yang meningkatkan status Gunung Sanggabuana menjadi kawasan hutan lindung.
"BKSDA Jabar akan selalu siap memberikan dukungan dengan selalu mensuport kegiatan TNI AD khususnya Kostrad untuk mempertahankan lingkungan yang asri dan kegiatan ini juga guna meningkatkan kesejahteraan rakyat yang semakin meningkat," katanya.
Baca juga: BKSDA Maluku terima translokasi 69 satwa liar endemik
Baca juga: Pemerhati pertanyakan kemudahan jual beli satwa liar dilindungi
Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024