"Memang sudah biasa, menjelang Imlek para pengemis datang ke vihara," ujar Koordinator Keamanan Vihara Dharma Bakti Hengky Halim di Glodok, Jakarta Barat, Kamis.
Hengky menambahkan para pengemis tersebut berasal dari berbagai daerah, namun sebagian besar merupakan penduduk sekitar vihara.
"Vihara tidak menyediakan ang pao (amplop berisi uang) bagi mereka (pengemis). Namun umat yang akan memberikannya," jelas dia.
Salah seorang pengemis Hayati (56), mengatakan sudah berada di vihara tersebut sejak dua hari yang lalu. Hayati yang berasal dari Serang, Banten, tersebu datang bersama teman-temannya ke vihara tersebut.
"Sekarang masih sepi, sejak kemarin saya baru dapat uang Rp2.000," jelas Hayati.
Hayati menambahkan dirinya sehari-hari berjualan gorengan, namun menjelang Imlek, dia memilih mengharapkan ang pao.
Hal tersebut, sudah dilakukannya sejak tiga tahun lalu. Pada perayaan Imlek 2013, Hayati berhasil mendapatkan uang sebesar Rp400.000.
Dari pantauan Antara, sebagian besar pengemis enggan mengaku mengharapkan ang pao. Mereka mengatakan hanya berjalan-jalan saja di klenteng tersebut.
Hari raya Imlek 2565 jatuh pada 31 Desember. Sejumlah vihara dan pertokoan di wilayah tersebut, dipenuhi pernak-pernik Imlek yang berwarna merah.
Pewarta: Indriani
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014