Kalau dari dulu, sebelum saya menjabat ada pending (tertunda) sekitar 100,
Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta  Jawa Tengah,  menyalurkan gerobak dagang untuk puluhan pedagang kaki lima (PKL) yang belum memiliki tempat berjualan layak.

"Kalau dari dulu, sebelum saya menjabat ada pending (tertunda) sekitar 100," kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di sela penyerahan gerobak dagang di Solo, Selasa.

Oleh karena itu, pihaknya berupaya untuk memenuhi kebutuhan itu dengan memanfaatkan APBD dan bantuan dari CSR atau perusahaan.

"Masih banyak PR-nya, nanti kami penuhi satu persatu. Sesuai request saja, misalnya pedagang yang tidak punya gerobak atau masih pakai tenda yang non-permanen, biasanya seperti itu," katanya.

Baca juga: Bupati Bogor: Ekonomi PKL Puncak lebih baik usai pindah ke rest area

Pada kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Erni Susiatun mengatakan bantuan gerobak tersebut datang dari program CSR PT Makmur Berkah Amanda.

"Tentunya ini sangat membantu para UMKM sebagai sarana untuk berjualan yang nantinya lebih representatif dengan gerobak baru," katanya.

Ia juga berharap dengan memiliki tempat berjualan yang baru, bisa mendongkrak pendapatan UKM sehingga bisa berkembang. Selain itu, juga menumbuhkan ekonomi usaha mikro, khususnya PKL.

"Harapannya UKM makin semangat dan berkembang, ekonomi Surakarta tumbuh dengan baik," katanya.

Baca juga: Pemkot Mataram siapkan lapak relokasi PKL di jalur "bypass" bandara 

Pihaknya mencatat hingga saat ini jumlah pemohon cukup banyak, yakni ada 105 orang. Untuk memastikan pemberian tepat sasaran, akan dilakukan verifikasi terlebih dahulu.

"Kami verifikasi dulu untuk menentukan penerima gerobak, jualannya apa, di mana. Yang pasti ini membantu pemerintah mengentaskan kemiskinan," katanya.

Khusus dari APBD, pihaknya menggunakan anggaran sebesar Rp190 juta untuk 20 gerobak yang saat ini sudah disalurkan kepada para PKL.

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024