Jakarta (ANTARA) - TNI Angkatan Laut dan Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM) memulai Latihan Bersama (Latma) Malindo Jaya 27AB/24 di perairan sekitar Kota Kinabalu, Malaysia, pada 24–30 Juni 2024.
Dalam upacara pembukaan Latma Malindo Jaya 27AB/24 di Pangkalan Angkatan Laut Malaysia Kota Kinabalu (KKNB), Senin, Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) II Laksamana Muda TNI Ariantyo Condrowibowo berpesan kepada peserta latihan memanfaatkan kesempatan itu untuk berbagi pengetahuan dan meningkatkan interoperabilitas antara TNI AL dan TLDM.
“Selamat berlatih kepada seluruh peserta Latma Malindo Jaya 27AB/24, KRI Frans Kaisiepo-368, KRI Sampari-628, KD Selangor dan KD Rencong. Laksanakan yang terbaik dalam latihan ini, terapkan SOP yang berlaku, dan pegang teguh prinsip zero accident,” kata Pangkoarmada II dalam amanatnya yang dibacakan oleh Kepala Staf Koarmada II Laksamana Pertama TNI Isswarto saat acara pembukaan Latma Malindo Jaya 27AB/24 di Kinabalu, Malaysia, Senin, sebagaimana dikutip dari siaran resmi Dinas Penerangan Komando Armada II TNI AL yang dikonfirmasi di Jakarta.
Dalam amanat yang sama, Pangkoarmada II juga meminta seluruh peserta latihan untuk memupuk semangat berkolaborasi demi keberhasilan latihan yang dijadwalkan rampung pada akhir Juni 2024.
Dia melanjutkan Latma Malindo Jaya merupakan latihan militer yang penting untuk terus digelar oleh angkatan laut dua negara. Alasannya, Indonesia dan Malaysia merupakan negara tetangga yang berbagi wilayah perairan dan daerah perairan itu merupakan jalur perdagangan utama di kawasan. Oleh karena itu, dua negara berkepentingan untuk menjaga daerah perairan tersebut tetap aman, dan mereka yang berlayar terjamin keselamatannya.
Indonesia dan Malaysia berbagi wilayah perairan di Selat Malaka, Laut China Selatan, dan Laut Sulu. Beberapa daerah perairan itu tidak hanya sekadar jalur pelayaran utama di kawasan, tetapi juga menjadi perairan rawan terutama dari kelompok-kelompok teroris, perompak, dan penyelundupan orang serta narkoba.
Latma Malindo Jaya merupakan latihan rutin yang digelar oleh TNI AL dan TLDM untuk meningkatkan kesiapan tempur, memperkuat interoperabilitas dalam menjaga keamanan dan stabilitas di kawasan.
Dalam Latma Malindo Jaya 27AB/24, prajurit angkatan laut dua negara bakal menjalani rangkaian latihan yang fokus pada keamanan laut dan peperangan laut.
TNI Angkatan Laut untuk Latma Malindo Jaya 27AB/24 mengerahkan dua kapal perang dari Komando Armad II yaitu KRI Frans Kaisiepo-368 dan KRI Sampari-628, 220 prajurit yang di antaranya termasuk pasukan elite dari Komando Pasukan Katak (Kopaska), kemudian satu helikopter Panther HS-1311.
Rombongan dari TNI AL itu berangkat dari Dermaga Madura Koarmada II, Ujung, Surabaya, Jawa Timur, pada 14 Juni 2024, kemudian sempat transit di Kota Tarakan, Kalimantan Utara. Dari Kalimantan Utara, konvoi kapal perang Indonesia melewati perairan rawan Laut Sulu saat menuju Kinabalu. Kapal-kapal dari Indonesia itu kemudian tiba di Pangkalan Angkatan Laut Malaysia Kota Kinabalu pada Minggu (23/6).
Sementara itu, Tentera Laut Diraja Malaysia juga mengerahkan dua kapal perangnya, salah satunya KD Selangor, serta helikopter HOM AW 139, dan Pasukan Khas Laut (Paskal) TLDM.
Baca juga: Dua KRI sandar di Kinabalu siap ikut Latma Malindo Jaya 2024
Baca juga: KRI FKO dan KRI Sampari siaga tempur saat berlayar lewati Laut Sulu
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2024