Peresmian Gedung IDE merupakan tonggak sejarah baru dalam pengembangan pendidikan dan penelitian interdisiplin keteknikan di IndonesiaJakarta (ANTARA) - Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) menilai gedung InterDisciplinary Engineering (IDE) mampu menjadi tonggak sejarah dalam pendidikan dan penelitian lintas disiplin ilmu teknik di Indonesia.
"Peresmian Gedung IDE merupakan tonggak sejarah baru dalam pengembangan pendidikan dan penelitian interdisiplin keteknikan di Indonesia," kata Dekan FTUI Heri Hermansyah di Depok, Jawa Barat, Senin.
Heri menuturkan Fakultas Teknik terus mengukir prestasi, mendorong kemajuan teknologi, serta senantiasa berkolaborasi lintas disiplin ilmu.
Gedung IDE memiliki lima laboratorium yakni Urban Nexus and Smart Cities Laboratory (UNSCL), Sustainable Energy System Laboratory (SESL), Energy Transition Laboratory (ETL), Biological System Engineering Laboratory (BSEL), dan Biofuel Advanced Laboratory (BAL).
Laboratorium ETL dan SESL mendapat dukungan dari Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek) melalui dana Hibah Pusat Unggulan Antar Perguruan Tinggi (PUAPT) senilai Rp63 miliar.
Heri menyebut gedung IDE juga memiliki prinsip keberlanjutan dengan mengusung konsep bangunan hijau (green building) yang efisien dalam penggunaan energi, air, pencahayaan, dan sirkulasi udara.
Material bangunan sebagian besar gedung ini berasal dari bahan daur ulang dan kayu ramah lingkungan bersertifikat.
Selain itu, kebijakan tanpa limbah (zero waste) diterapkan melalui sistem panen air hujan (PAH) atau water harvesting dan pengolahan limbah yang optimal.
Baca juga: Mahasiswa UI gagas transitCubes sebagai solusi bagi pekerja urban
Baca juga: UI-Petrosea kolaborasi hasilkan bus listrik konversi dari mesin diesel
Baca juga: UI edukasi masyarakat tentang bahaya sampah plastik
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024