Peningkatan juga terjadi pada cadangan jaminan, dari Rp181,44 miliar menjadi Rp194,14 miliarJakarta (ANTARA) -
“Terjadi peningkatan pada dana jaminan dari Rp7,01 triliun pada akhir tahun 2022 menjadi Rp7,74 triliun pada akhir tahun 2023. Peningkatan juga terjadi pada cadangan jaminan, dari Rp181,44 miliar menjadi Rp194,14 miliar,” ujar Direktur Utama KPEI Iding Pardi sebagaimana keterangan resmi di Jakarta, Senin.
Iding mengungkapkan total nilai agunan yang dikelola KPEI juga meningkat, dari Rp31,66 triliun pada akhir tahun 2022 menjadi Rp31,83 triliun pada akhir tahun 2023.
Adapun, laba bersih yang berhasil dibukukan KPEI pada tahun 2023 senilai Rp105,98 miliar.
Baca juga: KPEI : Aktivitas Pinjam Meminjam Efek optimalkan investasi saham
Baca juga: Direktur ungkap peran KPEI dalam perlindungan investor pasar modal RI
Ia mengatakan bahwa Rata-rata Nilai Transaksi Harian Bursa (RNTH) tahun 2023 tercatat senilai Rp10,75 triliun atau turun 26,92 persen (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.
“Dengan RNTH sebesar itu, KPEI melakukan penyelesaian transaksi sebesar Rp4,05 triliun dengan efisiensi transaksi sebesar 55,17 persen,” ujar Iding.
Menurunnya RNTH tahun 2023, lanjutnya, turut menyebabkan perubahan pada pendapatan KPEI pada 2023 yang tercatat sebesar Rp588,18 miliar, atau menurun 22,68 persen (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.
“Namun, KPEI berhasil mencatatkan kenaikan dari pendapatan usaha lainnya, yaitu pendapatan dari pengelolaan dana jaminan yang meningkat sebesar 99,35% dan pendapatan baru di tahun 2023 dari pengelolaan agunan sebesar Rp2,28 miliar,” ujar Iding.
Selain itu, dalam RUPST, telah disetujui nilai penyisihan dari laba bersih tahun buku 2023, yang dialokasikan ke cadangan jaminan senilai Rp5,30 miliar dan ke cadangan wajib senilai Rp74 miliar.
Baca juga: KPEI raih pengakuan Third-Country Central Counterparty dari ESMA
Baca juga: KPEI soft launching fasilitas Securities Lending and Borrowing
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024