Surabaya (ANTARA) - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebutkan bahwa pelaut merupakan bagian dari tulang punggung perekonomian negara.

"Kita sepakat bahwa pelaut adalah pekerja kunci yang memiliki peran penting sebagai tulang punggung perekonomian sebuah negara," kata Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak Agustinus Maun pada Kampanye Keselamatan Pelayaran dalam rangka peringatan Hari Pelaut Sedunia 2024 di Surabaya, Senin.

Agustinus menyampaikan hal tersebut saat membacakan sambutan tertulis Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Lollan Andy Sutomo Panjaitan ketika membuka Kampanye Keselamatan Pelayaran yang diikuti Forum Wartawan Perhubungan (Forwahub) dan dihadiri Ketua DPC Indonesia National Shipowners Association (INSA) Surabaya Stenven Lesawengen.

Menurut Agustinus, pelaut memegang peran krusial sebagai tulang punggung perekonomian suatu negara. Mereka tidak hanya menggerakkan industri perkapalan dan perdagangan internasional, tetapi juga menyumbang secara signifikan terhadap pengembangan ekonomi nasional melalui ekspor dan impor barang-barang.

Baca juga: Kemenhub: Indonesia satu dari lima negara penyumbang pelaut terbesar

Keberadaan pelaut membuka akses ke pasar global, memfasilitasi perdagangan yang berkelanjutan, dan menggerakkan roda ekonomi dengan mengangkut komoditas dari satu tempat ke tempat lain di seluruh dunia.

"Oleh karenanya, kita patut memberikan apresiasi atas kontribusi dan jasa-jasa para pelaut Indonesia," ucap Agustinus.

Kemenhub juga menekankan pentingnya keselamatan pelayaran. Hal itu merupakan kebutuhan mutlak dan tanggungjawab semua pihak baik regulator, operator dan juga para pengguna jasa transportasi laut.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak Agustinus Maun diwawancara awak media seusai Kampanye Keselamatan Pelayaran dalam rangka peringatan Hari Pelaut Sedunia 2024 di Surabaya, Senin (24/6/2024). ANTARA/Harianto

Agustinus mengatakan bahwa diperlukan komitmen bersama untuk menjadikan keselamatan sebagai budaya sehingga pemenuhan tentang keselamatan kapal dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) menjadi kebutuhan.

Ia berharap melalui kegiatan Kampanye Keselamatan Pelayaran dapat meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya keselamatan pelayaran karena keselamatan pelayaran adalah tanggung jawab bersama.

"Untuk itu, kami mengajak seluruh pihak mulai dari operator kapal, nelayan, pengguna jasa untuk memprioritaskan keselamatan saat berada di laut. Misalnya dimulai dari penggunaan life jacket dan tindakan pencegahan lainnya, untuk melindungi diri kita sendiri dan orang lain," kata Agustinus.

Baca juga: Indonesia ajukan pembaruan MoU sertifikasi pelaut di kapal Belanda

Hari Pelaut Sedunia diperingati setiap 25 Juni. Tahun ini merupakan peringatan ke-14 seusai pertama kali dirayakan sejak tahun 2011.

Agustinus mengatakan, pada peringatan Hari Pelaut Sedunia tahun 2024 ini, International Maritime Organization (IMO) mengusung tema “Safety Tips At Sea” dan Sub tema “Healthy and Happy Seafarers for Safeships”.

"Tema ini mengangkat tentang kontribusi pelaut dalam menjadikan sektor maritim sebagai tempat kerja yang aman, dengan harapan para pelaut dapat membagikan tips keselamatan di laut, baik tentang perlengkapan yang mereka kenakan ataupun pelatihan yang mereka terima,"'kata Agustinus.

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024