Indramayu (ANTARA) — Dalam mendukung pencegahan pernikahan dini, Jamkrindo menginisiasi kegiatan edukasi pelajar di Indramayu bertajuk “Jangan Dulu Menikah”.
 
Sekretaris Perusahaan Jamkrindo Aribowo kehidupan anak yang berkualitas menjadi tolok ukur keberhasilan pembangunan di sebuah negara.
“Demi mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, salah satu yang bisa dilakukan ialah upaya pencegahan pernikahan anak guna memastikan aksesibilitas anak terhadap pendidikan,” ujarnya.
 
Jamkrindo, melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) berkomitmen senantiasa medukung peningkatan pendidikan berkualitas. Sebagai wujud terhadap hal tersebut, Jamkrindo bekerjasama dengan PAUD Inspirasi Indonesia dan Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA) melakukan edukasi Usia Sekolah Jangan Dulu Nikah di  SMPN 2  dan SDN 2 Karangsong Indramayu Jawa barat. Rangkaian kegiatan tersebut telah dilaksanakan sejak Kamis (20/06/2024) hingga Sabtu, (22/06/2024).
 
Aribowo mengatakan pernikahan anak sejatinya merupakan persoalan multidimensi. Kemiskinan, norma sosial, motif ekonomi, kondisi geografi, kurangnya akses terhadap pendidikan, ketidaksetaraan gender, dan ketiadaan akses terhadap layanan dan informasi kesehatan reproduksi dapat menjadi latar belakang terjadinya pernikahan usia anak.
 
Maka itu, Aribowo mengatakan, diperlukan kerja sama berbagai pihak untuk mengkampanyekan dan mengedukasi kesadaran akan bahaya pernikahan dini. Jamkrindo berharap dengan adanya edukasi tersebut dapat membantu menurunkan jumlah pernikahan usia anak.
 
”Dengan mendukung dan mendorong penundaan pernikahan hingga usia dewasa, diharapkan anak-anak memiliki kesempatan untuk mencapai potensi penuh mereka dan berkontribusi positif terhadap pembangunan sosial dan ekonomi,” ujar Aribowo.
 
Selain melakukan edukasi Usia Sekolah Jangan Dulu Nikah, Jamkrindo juga melakukan seminar edukasi parenting untuk para orang tua wali siswa/i bertajuk ‘Best Parenting Program: Edukasi membangun Kesehatan Mental dalam Keluarga’. Program tersebut dilakukan dengan maksud memberikan pemahaman pola asuh bagi anak-anak.
 
Tidak hanya itu, untuk mencegah kasus perundungan dan kekerasan seksual kepada pelajar, Jamkrindo juga memberikan edukasi anti perundungan dan kekerasan seksual kepada para pelajar.  ”Kegiatan edukasi tersebut merupakan wujud nyata kepedulian Jamkrindo terhadap sektor pendidikan dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) khususnya pada pilar pendidikan bermutu, kesetaraan gender dan mengurangi ketimpangan,” ujarnya.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2024