selama ini banyak produk kita, mangga, pisang, jeruk kita melimpah, tetapi tidak bisa diterima di suatu negara karena tidak sesuai standard yang mereka inginkan
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) menyebutkan standardisasi menjadi hal penting untuk memperluas pasar ekspor produk pertanian Indonesia, mengingat banyak negara sudah menerapkan standardisasi mutu internasional untuk produk pertanian yang masuk ke wilayah pabeannya.
 
"Kita ingin menstandardkan produk pertanian kita. Karena selama ini banyak produk kita, mangga kita, pisang kita, jeruk kita melimpah, tetapi tidak bisa diterima di suatu negara karena tidak sesuai standard yang mereka inginkan," ujar Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian Kementan Fadjry Djufry di Jakarta, Senin.
 
Oleh karena itu, menurut dia, saat ini pihaknya mendorong penerapan kualifikasi standard yang tak hanya mencakup Standard Nasional Indonesia (SNI) saja, melainkan standardisasi internasional yang dibutuhkan sebagai syarat untuk masuk ke dalam pasar domestik suatu negara.
 
Lebih lanjut, menurut dia, dalam proses penerapan standardisasi mutu internasional di seluruh produk pertanian agar bisa memperluas pasar ekspor, pihaknya sebelumnya sudah meyakinkan Pemerintah Jepang bahwa produk mangga dari Indonesia sama sekali tidak terkontaminasi oleh hama lalat buah.
 
"Mudah-mudahan dalam satu bulan terakhir ini mangga kita perdana nanti ekspor ke Jepang," katanya.

Baca juga: BSIP dan Pemkot Bogor fasilitasi peternak jual hewan kurban di BHQ

Baca juga: Mentan minta BSIP-BRIN berkolaborasi kembangkan program strategis
 
Selain itu, dirinya berargumen Indonesia memiliki peluang besar untuk mengambil keuntungan dari penjualan ekspor produk pertanian karena pemerintah sudah melakukan banyak inovasi. Seperti halnya pembuatan 307 varietas unggul yang mencakup pangan pokok.
 
Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor pertanian Indonesia selama Januari 2024 mengalami kenaikan sebesar 5,32 persen dibandingkan bulan sebelumnya (month to month), dan meningkat 0,11 persen dibandingkan tahun sebelumnya (year on year/yoy).
 
Peningkatan ekspor pada sektor pertanian disebut BPS, mendapatkan sumbangan dari peningkatan ekspor di antaranya produk kelapa sawit dan sarang burung walet.

Baca juga: BSIP optimis target 35 juta ton produksi padi bisa tercapai

Baca juga: BSIP: Pertemuan IRRI di Bali bahas produktivitas dan kualitas beras


 

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024