Kalau kita ingin memviralkan kasus-kasus kekerasan seksual maka boomingkan dengan angka
Surabaya (ANTARA) - Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menyatakan isu perempuan dan anak harus dapat diukur secara angka atau kuantitas sehingga bisa cepat tertangani.
Deputi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK Woro Sri Hastuti menuturkan hal tersebut belajar dari kasus judi online yang bisa viral sehingga dilakukan penanganan secara cepat.
“Pengalaman kasus judi online, mengapa bisa jadi booming? Karena bisa dikuantifisir dengan angka nominal yaitu berapa kerugian pemerintah akibat judi online,” katanya dalam Rakornas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 2024 di Surabaya, Jawa Timur, Senin.
Woro mengatakan isu mengenai perempuan dan anak harus diukur secara angka seperti total uang pemerintah yang sudah digelontorkan untuk penanganan, pencegahan, dan pemulihan serta dampak jangka panjangnya.
Baca juga: MenPPPA: Pemimpin daerah ujung tombak pengampu isu perempuan dan anak
Baca juga: Puan bicara isu perkembangan AI bagi perempuan di forum parlemen dunia
Menurutnya, apabila aspek itu bisa kuantifisir maka pasti akan bisa menjadi alat untuk menyuarakan perhatian pemerintah terhadap pentingnya kasus kekerasan seksual terhadap anak.
“Kalau kita ingin memviralkan kasus-kasus kekerasan seksual maka boomingkan dengan angka,” ujarnya.
Di sisi lain, mengukur isu perempuan dan anak secara kuantitas saat ini masih sulit diimplementasikan karena data yang ada masih terpisah-pisah dan belum merangkum secara keseluruhan sehingga belum ada angka besaran.
Bahkan data mengenai jumlah anak perempuan yang mengalasi kasus kekerasan seksual anak-anak pun belum memadai sehingga tidak konkret.
“Kalau kemarin kita judi online ada sekian kasus, sekian persennya anak-anak, itu sudah langsung dapat angkanya,” kata Woro.
Oleh sebab itu, pendataan dan perbaikan sistem data perlu dilakukan karena ketika isu perempuan dan anak bisa terukur secara angka maka akan lebih mudah untuk viral sehingga tertangani dengan cepat.
“Kalau kita bisa menyampaikan data akurat dengan angka yang signifikan besarnya dan dikuantifisir dengan berapa rupiah kerugian negara, saya yakin itu akan booming,” ujarnya.
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024