Jika ia merasa bersih, jika ia tidak melakukan apa pun dengan uang 10 juta dolar itu mengapa (Flores) berusaha meninggalkan negara itu dari pelintasan perbatasan Hachadura?

San Salvador (ANTARA News) - Mantan presiden El Salvador Francisco Flores, yang tengah dalam penyelidikan soal dana bantuan dari Taiwan sebesar 10 juta dolar, berusaha melarikan diri dengan menumpang bus, Selasa, kata Presiden Mauricio Funes.

Seorang petugas perbatasan melihat tindak tanduk aneh di kendaraan yang ditumpangi Flores, yang berniat meninggalkan El Salvador, kata Funes, seperti dilaporkan AFP.

"Pada pukul 11.00 waktu setempat, mantan presiden itu berusaha meninggalkan negara dengan menumpang sebuah bus di pelintasan La Hachadyra dan ia melewati pemeriksaan imigrasi dan berusaha melarikan diri dari sidang pengadilan," katanya dalam jumpa wartawan.

"Kami membawa dia kembali karena ia tidak melaporkan tentang keberangkatannya, dengan kata lain ia bersembunyi di sana; hanya sopir melaporkan ia berada di sana," kata presiden itu dan menambahkan Flores direncanakan akan tampil di depan para anggota parlemen yang menyelidiki kasus sumbangan itu.

Funes baru-baru ini menyatakan ada tiga cek masing-masing satu juta, empat juta dan lima juta dolar AS yang dikeluarkan Bank of New York atas nama Taiwan, dan disahkan oleh Flores.

Cek-cek itu diterima oleh cabang bank Banco Cuscatlan di Costa Rica dan dikirim ke satu bank di Bahama, melalui satu bank lain di Miami, Amerika Serikat, kata Funes. Taiwan menyumbang uang untuk El Salvador antara tahun 2003 dan 2004.

Flores mengaku menerima uang itu, namun ia tidak melakukan hal yang tak sepatutnya. Ia mengatakan menyerahkan uang tersebut melalui jalur yang benar.

"Jika ia merasa bersih, jika ia tidak melakukan apa pun dengan uang 10 juta dolar itu mengapa (Flores) berusaha meninggalkan negara itu dari pelintasan perbatasan Hachadura?" tanya Funes.

Funes mengatakan bahwa Flores harus tampil dihadapan para anggota parlemen yang mengusut kasus itu, atau ia akan dibawa paksa oleh polisi dari sana.

Flores mengemukakan kepada para pemeriksa ia tidak menerima dana dari Taiwan itu untuk rekening kerja sama pemerintah, melainkan menerimanya atas nama pribadi dari presiden Taiwan.

Sumbangan-sumbangan ini adalah "normal," kata Flores, dan Taiwan selama bertahun-tahun telah memberikan sumbangan kepada negara-negara yang mengakui secara diplomatik pulau itu.

Hanya 22 negara, sebagian besar Amerika Tengah dan Karibia yang mengakui Taiwan secara diplomatik. China menganggap Taiwan sebagai wilayah yang memberontak menunggu digabungkan kembali dengan wilayah daratan.

(H-RN)


Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014