Kesuksesan kinerja ekonomi Indonesia sebagian besar adalah berkat kerangka kebijakan makroekonomi pemerintah yang kuat, yang membantu menarik investasi
Jakarta (ANTARA) - Bank Dunia mengatakan, kesuksesan kinerja ekonomi Indonesia ditopang oleh implementasi kebijakan makroekonomi pemerintah yang kuat sehingga mendukung pertumbuhan berkelanjutan dan menarik investasi ke dalam negeri.

"Kesuksesan kinerja ekonomi Indonesia sebagian besar adalah berkat kerangka kebijakan makroekonomi pemerintah yang kuat, yang membantu menarik investasi," kata Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Carolyn Turk di Jakarta, Senin.

Dalam laporan terbarunya berjudul Indonesia Economic Prospects atau Prospek Perekonomian Indonesia edisi Juni 2024, Bank Dunia menuturkan kerangka kebijakan ekonomi makro yang penuh kehati-hatian dan konsisten telah menjadi landasan keberhasilan kinerja perekonomian Indonesia. Hal tersebut diakui oleh pasar.

Misalnya, credit default swap rate dan spread indeks obligasi pasar berkembang JP-Morgan (JP-Morgan Emerging Market Bond Index-EMBI) untuk Indonesia terus menurun sejak pandemi COVID-19 dan lebih rendah daripada beberapa negara pembanding.

Lembaga pemeringkat kredit juga telah mempertahankan peringkat layak investasi untuk kredit negara (sovereign credit), termasuk prospek stabil. Sehingga Indonesia berhasil mengatasi guncangan eksternal, menarik investasi, dan mendukung pertumbuhan.

"Adalah penting untuk mempertahankan kebijakan makro yang berhati-hati (prudent), kredibel, dan juga transparan, seraya menciptakan ruang fiskal yang memungkinkan belanja prioritas untuk perlindungan sosial, serta berinvestasi pada modal manusia dan infrastruktur," ujar Carolyn.

Selanjutnya, Bank Dunia memperkirakan perekonomian Indonesia akan tumbuh tangguh dengan kecepatan yang stabil di tahun-tahun mendatang, didorong oleh peningkatan belanja publik, meningkatnya investasi bisnis, dan permintaan konsumen yang stabil.

Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia diproyeksikan mencapai rata-rata 5,1 persen per tahun dari tahun 2024 hingga 2026, meskipun menghadapi hambatan dari menurunnya harga komoditas yang sempat melonjak, meningkatnya volatilitas harga pangan dan energi, serta meningkatnya ketidakpastian geopolitik.

Pertumbuhan PDB Indonesia sebesar 5,1 persen pada triwulan I-2024 tetap tangguh dan melampaui pertumbuhan rata-rata negara berpenghasilan menengah.

Konsumsi swasta mencapai 57 persen dari pertumbuhan PDB, mencerminkan kepercayaan konsumen yang didukung oleh turunnya inflasi produk non-pangan, kenaikan upah pegawai negeri sipil, dan kinerja jasa konsumen yang baik.

Konsumsi publik kembali menguat pada triwulan I-2024 didorong oleh belanja pemilu dan belanja sosial. Penguatan tersebut melampaui kontribusi negatif ekspor netto akibat lemahnya permintaan global serta turunnya harga komoditas yang mengurangi pendapatan ekspor.

Baca juga: Bank Dunia merevisi turun inflasi Indonesia jadi tiga persen
Baca juga: Bank Dunia revisi naik proyeksi ekonomi Indonesia jadi 5 persen
Baca juga: Bank Dunia dorong efisiensi penerimaan pajak dan kualitas belanja

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024