Berjalan ketat

Luciano Spalletti juga dipaksa berpikir lebih keras mengingat banyak catatan merah Italia ketika lawan yang akan dihadapinya adalah Kroasia.

Italia juga akan dipaksa memutar otak yang dalam kompetisi lain di Piala Dunia selalu finis tiga besar dalam dua edisi terakhir Piala Dunia, selain juga berhasil melewati fase grup dalam lima dari Euro sebelum ini.

Italia juga harus awas karena pasukan Zlatko Dalic memiliki catatan lapangan yang lebih bagus kala melawan Albania dan Spanyol, walau hanya bisa memetik satu poin.

Pada dua pertandingan terdahulu dalam Euro 2024, Kroasia menjadi tim yang lebih menyerang, lebih menguasai bola dan lebih banyak menciptakan peluang ketika menghadapi Spanyol dan Albania.

Kroasia menjadi tim terbanyak membuat peluang dengan 36 peluang yang 11 di antaranya tepat sasaran.

Tetapi Italia, berkat permainan dominan kala melawan Albania, menjadi tim Grup B yang paling banyak mengumpan, 1.144 umpan dengan akurasi 90 persen. Kroasia sendiri membuat 1.049 umpan dengan akurasi juga 90 persen.

Azzurri memasukkan 2 gol tapi juga kemasukan 2 gol, sedangkan Kroasia memasukkan 2 gol tapi kebobolan 5 gol.

Kroasia menjadi pihak yang lebih menekan baik saat dikalahkan Spanyol maupun saat ditahan seri oleh Albania.

Sebaliknya, Italia menjadi pihak yang sangat dominan saat menaklukkan Albania, tapi menjadi yang tertekan saat melawan Spanyol.

Dalam kata lain ini adalah pertemuan antara dua tim berorientasi menyerang yang selalu berusaha mengendalikan permainan, akan berlangsung ketat sehingga kemungkinan untuk imbang dan menang tipis, akan sama besarnya.


Baca juga: Kroasia ditahan imbang 2-2 oleh Albania
Baca juga: Kroasia coret Nikola Vlasic dari skuad Piala Eropa



Halaman berikut: skuad inti kemungkinan dirombak

Copyright © ANTARA 2024