agar sesuai arah gelombang
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu (Pemkab Pulau Seribu), Provinsi DKI Jakarta menyosialisasikan rencana pembangunan tanggul pemecah ombak (breakwater) senilai Rp57 miliar di daerah itu kepada warga setempat untuk mendapatkan sejumlah saran dan masukan.
"Sosialisasi ini untuk meminta masukan dan saran dari warga terkait penempatan tanggul agar sesuai arah gelombang," kata Kepala Seksi Pantai Suku Dinas Sumber Daya Air Kepulauan Seribu, Yudo Widiatmoko di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan infrastruktur itu akan dibangun di tiga lokasi yakni di Pulau Panggang, Pulau Lancang dan Pulau Tidung.
Pemecah ombak di Pulau Panggang rencananya dibangun di sebelah Pulau Hexagon dengan estimasi panjang mencapai 350 meter.
Kemudian di Pulau Lancang, tepatnya di Gusung Klanceng dengan panjang sekitar 250 meter. Lalu, di Pulau Tidung sisi utara dengan panjang mencapai 300 meter.
Baca juga: 1.000 kubus masif dipasang guna memecah ombak di Pulau Sabira
"Anggaran pembangunannya di tiga pulau tersebut disiapkan Rp57 miliar dengan estimasi selesai, Desember 2024," katanya.
Menurut dia, hal yang mendasari pembangunan tanggul pemecah ombak ini semua dari dan untuk masyarakat, baik itu melalui musyawarah rencana pembangunan (musrenbang), rembuk warga, surat permohonan maupun permintaan.
"Semua usulan dari sosialisasi ini akan dikaji dan dibahas secara detail, disurvei, diukur dan direncanakan dengan tim ahli dan ditarget Desember selesai," katanya.
Ketua RW 03 Kelurahan Pulau Panggang, Nur Lela mendukung adanya pembangunan breakwater itu karena diharapkan dapat mengembalikan tanah yang terkikis ombak laut.
"Kami siap ikut mengawasi proyek ini dan melaporkan jika kontraktor mengerjakan proyek asal-asalan. Semoga berjalan dan selesai tepat waktu," kata Nur.
Baca juga: Limbah ban jadi pemecah ombak di Tanjung Pakis Karawang
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024