Kami memperjuangkan kepentingan masyarakat, jadi kami tidak takut dengan ancaman tersebut."

Tanjungpinang (ANTARA News) - Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan, Rio Wanis, diancam oleh orang tidak dikenal terkait aksi unjuk rasa yang direncanakan digelar pagi ini di kantor kepolisian setempat.

"Kemarin sore saya terima ancaman yang dikirim melalui sistem layanan pesan singkat ponsel. Tetapi, nomor itu diaktifkan lagi setelah berulang kali saya hubungi," kata Rio, Rabu.

Dia membeberkan kalimat-kalimat bernada ancaman kepada wartawan. "Puas-puas kau besok unjuk rasa selesai itu kamu pun selesai!!! Kau yang pecahkan priok nasi kami!" demikian isi pesan singkat yang dilayangkan sang pengancam.

Ia pun menegaskan, "Ancaman seperti ini jarang saya terima. Tetapi, kami tetap waspada."

Rio menyatakan, tidak pernah takut dengan ancaman tersebut karena unjuk rasa ini berhubungan dengan kepentingan orang banyak.

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Tanjungpinang menuntut tempat perjudian dan prostitusi ditutup karena menimbulkan keresahan masyarakat.

Koordinator aksi HMI Tanjungpinang, Ardiansyah, sudah melayangkan surat ke Kepolisian Resor (Polres) Tanjungpinang terkait rencana menentang perjudian dan prostitusi.

"Kami memperjuangkan kepentingan masyarakat, jadi kami tidak takut dengan ancaman tersebut," katanya.

Dia belum dapat memastikan apakah ancaman itu berasal dari orang-orang yang memiliki bisnis perjudian atau prostitusi, karena terbuka kemungkinan ada pihak yang hanya ingin menakut-nakuti kader HMI.

"Seandainya ada ancaman lagi dan tindakan yang mengarah pada kejahatan, maka kami akan melaporkannya kepada pihak yang berwajib. Untuk saat ini kalimat ancaman yang dikirim ke ponsel saya belum mau saya tanggapi atau pun laporkan kepada pihak kepolisian," ujar Rio menambahkan.

Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014