Sidoarjo (ANTARA News) - Sebanyak 35 paranormal, baik yang berasal dari Sidoarjo maupun dari luar Jatim, menyatakan kesiapannya "menutup" semburan lumpur Lapindo Brantas Inc (LBI), dengan kekuatan supranatural yang dimilikinya.
Kades Desa Kedungbendo, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Hasan ditemui di Balai Desa Kedungbendo, Rabu mengemukakan, tujuan diselenggarakan sayembara ritual lumpur adalah untuk menangani semburan lumpur Lapindo yang kini sudah berjalan 100 hari, secara non-teknis.
"Paranormal itu rata-rata mempunyai kelebihan pada indra keenam (supranatural). Mudah-mudahan dengan upaya ini semburan lumpur bisa berkurang dan kalau bisa berhenti secepatnnya," ujarnya.
Menurut dia, paranormal yang akan menangani luapan lumpur Lapindo ini mempunyai kelebihan non-teknis yang berbeda-beda. Peserta sayembara ritual menyatakan sanggup untuk melakukan penutupan semburan lumpur dengan resiko ditanggung sendiri.
Setelah sayembara ritual luapan lumpur Lapindo dibuka pada 1 September lalu, kini telah ditutup dengan alasan sudah mendekati bulan puasa.
Hingga Rabu (6/9) ini jumlah peserta sayembara yang terdaftar sebanyak 35 orang. Sedangkan peserta yang dinyatakan gagal sebanyak lima orang.
Paranormal sebanyak 35 orang itu, diantaranya Basmaul Imam (Sidoarjo), Suhartono (Krian), Juwito (Madiun), Ardun (Gresik), Moch Machin (Surabaya), Takrim (Maospati Magetan), Yulatmoko (Jombang), Doni Harahap dengan sebutan Sunan Kali Pasir dari Bekasi, Jabar, dan Sumadiono (Turen Malang).
Sedangkan lima paranormal yang gagal untuk mengikuti sayembara ini berasal dari luar Jatim, yaitu dari Banjarmasin, Sulawesi, Flores, Banten. Dan untuk pelaksanaan sayembara ritual penutupan lumpur Lapindo telah dilaksanakan pada 1-30 September.
Seperti diberitakan, upaya mengatasi luapan lumpur Lapindo terus dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan sayembara berhadiah. Sayembara dibuka di Balai Desa Kedungbendo, Kecamatan Tanggulangin selama satu bulan, mulai 1-30 September 2006.
Pelaksanaan sayembara ini merupakan inisiatif dari Direktur PT Teguh Rahma Jaya, H Hasan SH MH selaku pengembang Perumahan Tanggulangin Citra Pesona Permai (TCPP), sekaligus Kepala Desa Kedungbendo.
Syarat bagi pendaftar sangat mudah, yaitu cukup melampirkan foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK). Bagi pemohon yang bisa menghentikan luapan lumpur, maka akan mendapat hadiah sebuah rumah tipe 36 seharga Rp80 juta di TCPP.
Salah seorang petugas pendaftaran sayembara, Yanto mengemukakan, sayembara ini dibuka untuk masyarakat umum tanpa membedakan usia. Pendaftaran dibuka mulai pukul 08.00-12.00 WIB dan tanpa di pungut biaya. Ketentuannya, proses kegiatan dibatasi selama sehari semalam (24 jam). Jika dalam waktu itu tidak mampu, maka dianggap tidak mampu dan akan di ganti oleh giliran berikutnya.
"Ulah" warga yang kesal dengan belum teratasinya semburan lumpur ini, ternyata cukup mendapata tanggapan positif paranormal. Hal ini dapat dilihat dari terus berdatangan jumlah pemohon.
"Warga Kedungbendo sengaja membuka sayembara ini sebagai bentuk usaha non-teknis. Siapa tahu dengan sayembara ini, tiba tiba ada yang bisa menghentikan lumpur," jelasnya.
Salah seorang paranormal, Abdul Halim RM atau biasa di panggil Gus Liem pada kesempatan itu mengaku, sanggup menghentikan luapan lumpur Lapindo dalam tengat waktu sepekan.
"Karena waktu yang disediakan panitia harus sehari semalam, maka kami akan berusaha untuk memenuhinya," ujarnya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006