Shanghai (ANTARA) - Produsen mobil asal China, SAIC Motor mendapatkan inspirasi dari rencana keputusan Komisi Eropa untuk memberlakukan tarif sementara terhadap kendaraan listrik buatan negera Tirai Bambu.

Produsen mobil tersebut merancang serangkaian produk kreatif sebagai respons atas rencana kebijakan Komisi Eropa tersebut.

Kepala desain di Kantor Pusat Inovasi Penelitian dan Pengembangan SAIC Motor Shao Jingfeng telah merilis gambar di akun miliknya di Sina Weibo, media sosial sejenis Twitter di China.

Gambar tersebut menunjukkan sejumlah produk, seperti papan seluncur, hoodie, sneaker, mug, payung, dan bet tenis meja, yang dirancang untuk merespons rencana itu.

Produk-produk tersebut sebagian besar berwarna kuning dan hitam, serta memampangkan angka "38.1" dan lambang Uni Eropa (UE).

"Sesuatu yang tidak membunuhmu akan membuatmu lebih kuat. Mari kita ingat 38.1," tulis Shao di Sina Weibo.

Gambar payung yang dirancang oleh produsen mobil Tiongkok SAIC Motor untuk menandai rencana Komisi Eropa untuk mengenakan tarif sementara pada kendaraan listrik buatan China. (Xinhua)

Pekan lalu, Komisi Eropa mengumumkan rencananya untuk memberlakukan tarif tambahan sementara hingga 38,1 persen terhadap EV buatan China. SAIC Motor akan dikenai tarif tertinggi.

Menanggapi rencana Komisi Eropa untuk menerapkan tarif sementara, Manajer Umum Departemen Komunikasi Korporat SAIC Motor Guan Yizhong mengungkapkan bahwa perusahaannya sangat prihatin dan kecewa.

Menurut SAIC Motor, produk-produk kreatif baru tersebut sedang diproduksi dan akan diberikan kepada para pengguna internet China berdasarkan undian lotre media sosial.

Menyusul pengumuman tersebut, Shao mengunggah dua desain "38.1" dan meminta warganet untuk memilih di antara keduanya. Sekitar 700 orang menyampaikan pilihan mereka, dan banyak yang berkomentar untuk menunjukkan dukungan.

"Penjualan SAIC di Eropa melesat jauh di depan dan tidak akan dikalahkan oleh kebijakan. Sebaliknya, SAIC akan menjadi lebih kuat dengan penjualan yang lebih baik!" kata salah satu warganet, yang mengunggah komentarnya dengan username Beibei_Riley.

"Di jalur balap baru untuk manufaktur EV cerdas, perusahaan-perusahaan mobil China memimpin jauh," kata warganet lainnya dengan username Bryant_Yu, yang menambahkan, "Tarif itu menunjukkan bahwa SAIC makin berpengaruh."

"Kami percaya bahwa perdagangan bebas dan persaingan yang adil adalah kunci untuk mendorong kemakmuran ekonomi global dan pembangunan berkelanjutan," tuturnya, seraya menyampaikan bahwa "kebijakan UE melanggar prinsip-prinsip ekonomi pasar dan aturan perdagangan internasional."

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Mobil Penumpang China (China Passenger Car Association) Cui Dongshu mengatakan bahwa langkah terbaru SAIC Motor tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan-perusahaan China dalam menghadapi krisis, sebuah kemampuan yang makin matang, dan makin banyak pengalaman yang diperoleh.

"Menghadapi masalah ini secara langsung dan menarik perhatian generasi muda melalui media sosial menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan otomotif China lebih percaya diri," ujar Cui.

"Pemberlakuan tarif terhadap EV China hanya akan merugikan industri tersebut, lingkungan, serta konsumen di UE," katanya.

Pewarta: Xinhua
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2024