Kunjungan hari ini untuk mendiskusikan lebih lanjut potensi kerja sama air di kedua negara sekaligus diskusi terkait pengelolaan air minum

Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan bersama dengan Vietnam Water Supply and Sewerage Association (VWSA) melakukan penandatanganan nota kesepakatan (memorandum of understanding/MoU) terkait dengan pengelolaan air bersih dalam rangka meningkatkan tata kelola perairan di wilayah itu.

Kerja sama ditandai dengan penandatanganan MoU yang dilakukan oleh Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni bersama Ketua VWSA, Dr. Nguyen Ngoc Diep dalam acara diskusi bersama VWSA untuk pemaparan Peluang kerjasama pengelolaan air bersih di Palembang, Sabtu, (22/6).

"Kami menyambut baik kunjungan baik ini. Kunjungan hari ini untuk mendiskusikan lebih lanjut potensi kerja sama air di kedua negara sekaligus diskusi terkait pengelolaan air minum," kata Agus di Palembang, Sumsel, Minggu.

Ia menjelaskan kegiatan ini ditindaklanjuti dengan MoU dan juga kunjungan ke lokasi BUMD atau PDAM yang ada di Palembang. Salah satunya yaitu PT TSM yaitu perusahaan air minum milik Pemprov Sumsel. Selain PT TSM, Sumsel juga memiliki 17 perusahaan air minum di 17 kabupaten kota di Sumsel.

Vietnam memiliki tata kelola air minum yang sangat baik. Tingkat kebocoran air di Vietnam yaitu 0-5 persen. Sedangkan di Indonesia masih berkisar 33 persen, begitu juga cakupan secara nasional Vietnam 70 persen di Indonesia 20 persen.

"Kerja sama ini harus terus dilakukan dan bisa ditingkatkan di bidang SDM, teknologi dan tata kelola lainnya," jelasnya.

Sementara itu, Ketua VWSA Dr. Nguyen Ngoc Diep mengatakan Vietnam dan Indonesia sudah menjalin hubungan kerja sama yang sangat baik sebelumnya. Menurutnya, Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki ekonomi terkuat di Asia Tenggara.

Selain itu, Indonesia salah satu anggota G20 dan menjadi negara dengan ekonomi terkuat di Asia. Dibandingkan Vietnam, Indonesia memiliki populasi yang lebih besar dan ekonomi yang lebih hebat.

"Indonesia dan Vietnam bahkan telah memiliki hubungan bilateral yang baik hingga saat ini. Bahkan dari dulu telah banyak investor Indonesia yang telah berinvestasi di Vietnam dan juga sebaliknya, " jelasnya.

Ia mengatakan sebelumnya investasi yang bergerak di bidang teknologi mencapai kurang lebih 8 juta dolar AS yang telah diinvestasikan di antara dua negara. Selain teknologi dan pertanian. tentu industri perairan juga bermanfaat dan potensial untuk dapat diinvestasikan di dua negara.

"Kami ucapkan terima kasih delegasi Indonesia diwakili pak Fatoni yang sudah mengunjungi Vietnam untuk kerja sama dan investasi Indonesia, Vietnam dan Provinsi Sumsel sebelumnya," ujarnya.

Menurutnya, pengelolaan air di Vietnam sudah mencapai berbagai peningkatan. Oleh sebab itu, banyak negara asing lain yang sudah datang ke Vietnam selain Indonesia.

"Kami berharap kedatangan kami di Indonesia berdampak baik pada penyediaan air yang lebih baik,” katanya.

Ketua Umum Perpamsi Lalu Ahmad Zaini mengatakan Perpamsi adalah organisasi tempat berkumpulnya perusahaan air minum dengan anggota 440 terdiri dari perusahaan daerah, UPTD, dan swasta yang fokus untuk mengembangkan air minum di Indonesia.

"Kami telah menjalin berbagai kerjasama dengan berbagai negara Asia di bidang air minum. Mudah-mudahan kedepannya para delegasi dari Vietnam dapat menggali potensi di Sumsel dan ada pengembangan air minum kedepannya,” kata dia.

Baca juga: Bulog Maluku mendatangkan 14.600 ton beras impor dari Vietnam
Baca juga: Vietnam pimpin Asia Tenggara dalam hal tarik investor jangka panjang
Baca juga: PT Perikanan Indonesia ekspor gurita ke Vietnam

Pewarta: Ahmad Rafli Baiduri
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024