Dijadwalkan akan melanjutkan pelayaran pada Rabu (26/6), dengan titik singgah berikutnya di Malaka, Malaysia
Sabang, Aceh (ANTARA) - KRI Dewaruci sukses membawa Laskar Rempah rombongan Batch II Muhibah Budaya Jalur Rempah (MBJR) 2024 mencapai Kota Sabang, Aceh, setelah melahap pelayaran yang sempat diwarnai badai-badai kecil dalam perjalanan dari Dumai, Riau.
Ketibaan Laskar Rempah secara resmi disambut oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Sabang Reza Fahlevi di Dermaga CT1 Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS), Sabang, pada Minggu pagi sekira pukul 08.00 WIB.
"Ini merupakan satu kebanggaan bagi kami untuk memperkenalkan dan mempromosikan kota Sabang," kata Reza saat menyampaikan pidato sambutan.
Pj Wali Kota Sabang itu juga mengingatkan bahwa persinggahan KRI Dewaruci ke Sabang tak ubahnya perulangan kisah yang tercatat dalam literatur masa lalu, di mana Teluk Sabang kerap menjadi tempat sandar banyak kapal baik untuk sekadar mengisi bahan bakar ataupun air.
Kondisi itu membuat Sabang sejak lama telah menjadi kota kosmopolit yang terbuka dan disinggahi berbagai suku bangsa.
Persinggahan Laskar Rempah MBJR 2024 kali ini bukan tanpa halangan, sebab sedikitnya dua badai kecil sempat dirasakan langsung, termasuk oleh ANTARA yang juga berada di atas KRI Dewaruci dalam pelayaran Dumai-Sabang.
KRI Dewaruci angkat sauh dari Dumai pada Rabu (19/6) pagi sekira pukul 09.00 WIB. Belum sampai 24 jam melanjutkan pelayaran, cuaca buruk menghadang KRI Dewaruci di sekitar perairan Kabupaten Bengkalis, Riau.
Saat memutar dari bawah Pulau Rupat untuk menuju ke arah barat laut, cuaca buruk menjelma menjadi badai kecil sekira pukul 02.00 WIB Kamis (20/6) dini hari.
Kendati demikian, kapal legendaris berusia 71 tahun itu sukses melewati badai dengan gemilang, meski sejumlah Laskar Rempah harus rela memuntahkan isi perut mereka karena goncangan hujan angin yang menghantam KRI Dewaruci.
Selepas badai kecil tersebut, KRI Dewaruci menempuh pelayaran yang relatif lebih lancar, tetapi ombak perlahan mulai tinggi ketika kapal mengarungi perairan Selat Malaka.
Gelombang tinggi terus berlangsung sepanjang Kamis (20/6) dan Jumat (21/6). Bahkan, Laskar Rempah bersama para anak buah kapal (ABK) KRI Dewaruci harus berjibaku menyeimbangkan diri saat tengah menunaikan Shalat Jumat di atas geladak utama lantaran gelombang tinggi disertai angin kencang menerpa.
Gelombang tinggi yang sempat mencapai ketinggian lebih dari 2 meter mulai surut ketika KRI Dewaruci mulai memasuki perairan Teluk Sabang pada Jumat (21/6) petang. Akan tetapi, cuaca buruk kembali tiba pada Jumat (21/6) malam saat KRI Dewaruci tengah melakukan lego jangkar tak jauh dari Pulau Weh.
Angin kencang, meski tak disertai hujan, masih mendera lokasi KRI Dewaruci lego jangkar sepanjang Sabtu (22/6) siang.
Komandan KRI Dewaruci Letkol Laut (P) Rhony Lutviadani memutuskan kapal bersandar lebih awal di Dermaga CT1 BPKS Sabang, meski Laskar Rempah dan para ABK tetap bermalam di atas kapal.
Turut hadir menyambut langsung kedatangan KRI Dewaruci dan Laskar Rempah Batch II MBJR 2024 di Sabang yakni Komandan Pangkalan TNI AL Kolonel Laut (P) Gita Muharram, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (PPK Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek) Irini Dewi Wanti, serta jajaran pejabat Kota Sabang lain.
Prosesi penyambutan KRI Dewaruci bersama Laskar Rempah MBJR 2024 turut diramaikan pertunjukan teaterikal Pasar Rempah Abad 17.
Rombongan Laskar Rempah MBJR 2024 juga dijadwalkan untuk menyimak sekaligus menikmati proses kenduri Kuah Beulangong, kuliner semacam gulai daging khas Aceh yang sarat berbagai bumbu rempah seperti kemiri, kunyit, kayu manis, dan kapulaga.
Sejumlah kegiatan lain yang berhubungan dengan penelusuran jejak-jejak Jalur Rempah maupun tinggalan budaya hasil pengaruh jalur perdagangan masa lampu itu akan dilakukan oleh para Laskar Rempah MBJR 2024 di Sabang dan Banda Aceh sepanjang Minggu hingga Selasa (25/6) mendatang.
Laskar Rempah Batch II MBJR 2024 yang menamakan diri Kelompok Kayu Manis dijadwalkan akan melanjutkan pelayaran pada Rabu (26/6), dengan titik singgah berikutnya di Malaka, Malaysia.
MBJR merupakan program Direktorat PPK Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek yang menjadi bagian upaya pengajuan jalur rempah sebagai warisan dunia ke Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pendidikan, Sains, dan Kebudayaan (UNESCO).
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024