Pantauan di lapangan, puluhan truk sampah tersebut mengantri di sisi jalan yang mengarah pintu masuk TPA Rawa Kucing.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Ivan Yulianto di Tangerang, antrian truk sampah disebabkan karena kondisi jalan di sekitar TPA Rawa Kucing licin.
Awalnya, ada truk yang terjeblos diantara tumpukan sampah. Alat berat yang diturunkan pun ikut terjeblos. Sehingga, truk yang akan membuang sampah harus antri karena kondisi di lapangan yang tidak memungkinkan.
"Antrian kendaraan ini, merupakan truk sampah yang mengangkut tadi pagi. Agar tidak ada yang terjeblos lagi, maka kita atur satu persatu sehingga mengantri panjang," katanya.
Wahyu, supir truk sampah menuturkan, telah menunggu selama 2,5 jam untuk membuang sampah ke dalam TPA Rawa Kucing.
Akibat tersendatnya pembuangan sampah, pengangkutan di beberapa titik pun menjadi berpengaruh. Padahal, jumlah sampah saat ini alami peningkatan. "Sudah lama antri hampir 2,5 jam," ujarnya.
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Pemkot Tangerang, melibatkan sebanyak 162 armada untuk mengangkut sampah yang jumlahnya mengalami peningkatan pascabanjir.
Sekretaris Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Tangerang Irwan Sutrisna, menjelaskan, peningkatan berasal dari sampah rumah tangga yang terbawa arus banjir serta sampah dari daerah lainnya.
Saat banjir melanda sejumlah perumahan, sampah dari daerah lainnya ikut terbawa arus dan menumpuk di beberapa titik. Akibatnya, jumlah sampah di Kota Tangerang mengalami peningkatan.
Sementara itu, jumlah sampah di Kota Tangerang setiap harinya mencapai 1.500 ton. Dengan adanya peningkatan, maka jumlahnya lebih dari itu.
(KR-AIF/R021)
Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014