Bisa diperhatikan beberapa saham yang defensif
Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa ditutup berada di area positif atau menguat sebesar 18,87 poin di tengah kekhawatiran pengurangan stimulus bank sentral AS (the Fed).
IHSG BEI ditutup naik sebesar 18,87 poin atau 0,43 persen ke posisi 4.341,65. Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 4,85 poin (0,67 persen) ke level 727,25.
Analis Panin Sekuritas, Purwoko di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa kenaikan indeks BEI terjadi di tengah kekhawatiran rencana pemotongan stimulus oleh the Fed dan perlambatan pertumbuhan China.
"The Fed akan memulai pertemuan selama dua hari untuk menentukan kebijakan tapering. Pertemuan itu adalah meeting terakhir Bernanke sebagai Gubernur the Fed, per 1 Februari Jannet Yellen akan aktif sebagai gubernur yang baru," kata dia.
Ia memperkirakan bahwa indeks BEI masih akan bergerak mudah berubah (volatile) dengan kecenderungan melanjutkan penguatan terbatas di kisaran 4.320-4.360 poin pada Rabu (29/1).
Sementara itu, Analis HD Capital, Yuganur Wijanarko menambahkan perlu diwaspadai akan adanya aksi jual kembali pada saham-saham domestik menyusul sentimen yang belum kondusif.
"Bisa diperhatikan beberapa saham yang defensif," kata dia.
Ia mengemukakan bahwa beberapa saham yang dapat diperhatikan BW Plantation (BWPT), Sido Muncul (SIDO), Gajah Tunggal (GJTL), Telekomunikasi Indonesia (TLKM).
Transaksi perdagangan saham di BEI tercatat sebanyak 202.986 kali dengan volume mencapai 4,06 miliar lembar saham senilai Rp5,13 triliun.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 15,46 poin (0,07 persen) ke level 21.960,64, indeks Nikkei turun 25,57 poin (0,17 persen) ke level 14.980,16 dan Straits Times menguat 19,98 poin (0,66 persen) ke posisi 3.062,41.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014