Presiden juga meminta supaya kita semua menghentikan gerakan bersenjata yang masih ada di Papua.

Bogor (ANTARA News)- Menkopolhukam Djoko Suyanto mengatakan draf otonomi khusus (otsus) Papua bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat di Papua dan Papua Barat.

"Draf otsus itu nantinya masih akan dibahas ulang antara Gubernur Papua dengan Gubernur Papua Barat sebelum nantinya di bawah ke Kementrian Dalam Negeri selaku koordinator yang selanjutnya dibahas di lingkungan kementerian terkait," kata Menkopolhukam dalam sambutannya saat mendampingi Presiden dan Wakil Presiden menerima utusan dari Papua yang dipimpin Gubernur Papua Lukas Enembe dan Gubernur Papua Barat Abraham Octavianus Aturury di Istana Bogor, Selasa.

Dikatakan, untuk mempercepat pembangunan di Papua dan Papua Barat, pemerintah telah membentuk unit percepatan pembangunan (UP4B).

Selain itu Presiden SBY juga mengamanatkan dilakukannya evaluasi amanat UU Otsus apakah ada yang perlu ditambahkan sehingga hasilnya dirasakan lebih baik oleh masyarakat.

"Presiden juga meminta supaya kita semua menghentikan gerakan bersenjata yang masih ada di Papua," katanya

Ia menambahkan, dalam pertemuan Gubernur Papua dan Papua Barat juga akan melaporkan hasil pembangunan yang telah dicapai, serta apa yang ingin dikembangkan lagi dengan otsus.

Pertemuan yang dihadiri bupati, anggota DPRP Papua dan Papua Barat serta Majelis Rakyat Papua (MRP) Papua dan Papua Barat itu dipimpin Gubernure Papua Lukas Enembe dan Gubernur Papua Barat Abraham O.Aturury.

Seusai laporan Menkopolhukam kemudian dilanjutkan pengarahan tertutup Presiden SBY.

Dalam pertemuan itu Presiden didampingi Wapres Boediono serta sejumlah menteri beserta Kapolri dan KSAD.

(E006)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014