Tak leluasa menekan

Jika melihat pertandingan pertama kedua tim dalam Grup F, baik Portugal maupun Turki adalah tim yang lebih menekan dibandingkan lawan-lawannya.

Keduanya memanfaatkan semua bidang lapangan, tapi persentase Turki dalam memanfaatkan lebar lapangan, sedikit lebih besar di atas Portugal.

Dari 526 umpan yang diselesaikan pasukan Montella, 60 persen di antaranya terjadi di kedua sayap, dengan frekuensi nyaris sama.

Ini artinya, sayap-sayap permainan Turki memiliki kekuatan dan kepaduan merata sehingga menunjang efektivitas manuver mereka.

Sementara itu, dari 622 umpan yang dituntaskan Cristiano Ronaldo cs, 55 persen di antaranya terjadi di sektor sayap, dan sama seperti Turki saat melawan Georgia, kedua sayap Portugal juga sama hidupnya.

Portugal juga menyelesaikan 61 umpan di sepertiga terakhir atau lebih banyak dibandingkan Turki yang menuntaskan 49 umpan di area yang sama.

Tapi ternyata, Portugal lebih kesulitan dalam menciptakan peluang, ketimbang Turki. Bintang Bulan Sabit membuat 22 peluang saat melawan Georgia, sedangkan Selecao menciptakan 19 peluang saat dihadapi Ceko.

Tapi ini mungkin terjadi karena level lawan Portugal lebih bagus dibandingkan dengan level lawan Turki.

Dalam kata lain, Ceko adalah lawan yang lebih tangguh ketimbang Georgia. Faktanya, dalam hampir semua parameter, Ceko memang satu kelas di atas Georgia.

Di bawah logika itu, Turki mungkin tak akan sama leluasa menyerang dengan seperti laga melawan Georgia. Namun demikian, tantangan Portugal juga tak akan lebih mudah ketimbang saat menghadapi Republik Ceko. Kemenangan meyakinkan Turki atas Georgia adalah salah satu alasannya.


Baca juga: Suporter: Spanyol favorit juara Piala Eropa 2024
Baca juga: Fan Zone ditutup karena cuaca buruk, suporter Polandia kecewa



Halaman berikut: sengit di semua lini
 

Copyright © ANTARA 2024