Tanjungpinang (ANTARA) - Ketua Petugas Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Batam, Kepulauan Riau (Kepri) Mahbub Daryanto menyatakan jamaah haji tiba di asrama haji sudah menjadi tanggung jawab pemerintah daerah masing-masing.
"Termasuk soal keamanan, penginapan, dan konsumsi jamaah," kata Mahbub Daryanto di Batam, Sabtu.
Ia meminta keamanan jamaah haji diperketat setibanya di Asrama Haji Batam, karena khawatir ada barang hilang, karena meningkatnya jumlah pengunjung di asrama tersebut.
Baca juga: PPIH catat 46 haji Debarkasi Batam meninggal dunia di Tanah Suci
"Jamaah harus lapor jika ingin keluar dari lingkungan asrama haji,” ujar Mahbub.
Mahbub menyampaikan bahwa Debarkasi Batam (BTH) sudah mempersiapkan penyambutan kepulangan jamaah haji dari Tanah Suci usai melaksanakan ibadah haji tahun 1445 H/2024 Masehi.
Jamaah haji BTH yang tergabung dalam 28 kelompok terbang (kloter) tiba di Tanah Air mulai tanggal 22 Juni hingga 22 Juli 2024.
Ia melaporkan sebanyak 12.372 haji asal Kepri, Kalimantan Barat (Kalbar), Riau, dan Jambi akan tiba di Tanah Air melalui Debarkasi Batam.
Dari jumlah tersebut, 14 haji wafat selama penyelenggaraan haji di Arab Saudi dan telah dimakamkan di Baqi Madinah dan Sharae Makkah.
“Alhamdulillah, tahun ini sudah melewati masa-masa kritis (penyelenggaraan ibadah haji). Kloter pertama akan mendarat sore ini pukul 16:55 WIB. Penyambutan jamaah di Bandara Hang Nadim akan dilakukan bersama Gubernur Kepri,” ujarnya.
Sebagai informasi, kloter pertama BTH berisi jamaah haji yang berasal dari Kepri, di antaranya dari Natuna, Bintan, Tanjungpinang, dan Batam.
Jamaah haji asal Batam akan langsung kembali ke rumah, sementara jamaah haji lainnya akan menginap satu malam di Asrama Haji Batam.
Setibanya di Tanah Air, lanjut Mahbub, jamaah haji akan mendapatkan beberapa pelayanan, mulai dari saat mendarat di Bandara Hang Nadim hingga sampai di asrama haji. Pelayanan tetap mengutamakan ramah lansia.
Petugas Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Batam akan masuk ke dalam kabin pesawat untuk melakukan inclearance (pengecekan kesehatan dan evakuasi bagi jamaah sakit/disabilitas) selama 20 menit, kemudian pemeriksaan kesehatan setelah jamaah turun dari pesawat selama 30 menit, dan dilanjutkan dengan pemeriksaan paspor oleh pihak imigrasi selama 30 menit.
Baca juga: 11.459 haji Debarkasi Batam telah kembali ke Tanah Air
Sesampainya di asrama haji dari bandara, akan dilaksanakan seremonial penyambutan dengan mempertimbangkan kenyamanan jamaah haji, terutama jemaah lansia dan disabilitas.
Seremonial hanya dilaksanakan di kloter pertama jamaah asal Kepri, kloter pertama jamaah asal Riau, dan kloter pertama asal Kalbar.
"Ini sudah arahan dari pusat demi kenyamanan jamaah lansia. Seremoni berlangsung tidak lebih dari 30 menit, seperti saat embarkasi (pemberangkatan) kemarin, jamaah lansia langsung di jalur cepat,” tutur Mahbub.
Mahbub juga menyinggung terkait barang bawaan dan air zamzam serta transportasi jamaah ke daerah asal. Distribusi air zamzam dilaksanakan secara kolektif melalui petugas daerah.
"Sementara fasilitasi transportasi jamaah ke daerah asal,
Baca juga: PPIH: Haji Debarkasi Batam meninggal dunia bertambah menjadi 43 orangdinas perhubungan diharapkan dapat memastikan kelaikannya," kata Mahbub.
Pewarta: Ogen
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024