New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS menguat terhadap euro pada Senin (Selasa pagi WIB), karena pedagang memperkirakan Federal Reserve akan mengurangi lebih lanjut program stimulusnya setelah pertemuan kebijakan pekan ini.

Pengurangan stimulus yang disebut "tapering" pembelian aset The Fed kemungkinan akan meningkatkan greenback, lapor Xinhua.

The Fed akan memulai pertemuan kebijakan dua hari yang dimulai pada 28 Januari, yang diperkirakan akan terus mengurangi program pelonggaran kuantitatifnya menyusul pengurangan awal pembelian obligasi bulanan sebesar 10 miliar dolar AS yang diumumkan pada pertemuan Desember.

Pasar memperkirakan bahwa Fed akan mengurangi pembelian aset sebesar 10 miliar dolar pada setiap pertemuan untuk mengakhiri programnya tahun ini, karena aktivitas ekonomi AS berkembang pada kecepatan yang moderat dan kondisi pasar tenaga kerja telah menunjukkan perbaikan lebih lanjut.

Di sisi ekonomi, penjualan AS rumah keluarga tunggal baru pada Desember turun 7,0 persen ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 414.000 dibandingkan dengan bulan sebelumnya, mengalahkan ekspektasi pasar.

Pada akhir perdagangan New York, euro melemah menjadi 1.3669 dolar dari 1,3677 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,6577 dolar dari 1,6506 dolar. Dolar Australia naik menjadi 0,8751 dolar dari 0,8712 dolar.

Dolar dibeli 102,74 yen Jepang, lebih tinggi dari 102,3 yen pada sesi sebelumnya. Greenback naik menjadi 0,8970 franc Swiss dari 0,08950 franc Swiss, dan bergerak naik menjadi 1,1098 dolar Kanada dari 1,1068 dolar Kanada.


Penerjemah: Apep Suhendar

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014