Perlambatan pertumbuhan di China juga menjadi sebuah faktor."
New York (ANTARA News) - Turbulensi lebih lanjut di pasar keuangan global membantu menekan harga minyak lebih rendah pada Senin (Selasa pagi WIB), di tengah meningkatnya kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi global.
Di New York, kontrak utama minyak mentah jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, turun 92 sen menjadi berakhir pada 95,72 dolar AS per barel, lapor AFP.
Patokan London, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Maret, merosot 1,19 dolar AS menjadi berdiri di 106,69 dolar AS per barel.
Saham-saham terus merosot pada Senin di Asia dan Eropa, dan tetap lemah di Amerika Serikat, setelah pekan lalu menguat.
Kash Kamal di broker Sucden di London mengatakan perdagangan tipis sebagian karena liburan Tahun Baru Imlek China dan sebagian karena pedagang menunggu untuk melihat bagaimana hasil pertemuan dua hari kebijakan moneter Federal Reserve AS yang dimulai pada Selasa.
Pasar minyak menghadapi "ketidakpastian karena investor terus mengadopsi sikap menunggu dan melihat menjelang pertemuan Fed pekan ini", katanya.
The Fed umumnya diperkirakan melakukan pemangkasan lain untuk program stimulusnya, membawanya turun menjadi 65 miliar dolar AS per bulan dalam pembelian obligasi.
Yang disebut "tapering of" pembelian aset The Fed kemungkinan akan meningkatkan greenback, membuat minyak yang dihargakan dalam dolar lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang lemah.
"Perlambatan pertumbuhan di China juga menjadi sebuah faktor," kata Brenda Kelly, penyiasat pasar senior di IG Markets.
"Karena produksi manufaktur di ekonomi terbesar kedua dunia itu diperkirakan menunjukkan penurunan bulan ini, minyak mungkin jauh dalam kerugian tambahan."
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014