Secara pribadi, saya sungguh merasa terhormat dan bangga sekaligus berterima kasih sebesar-besarnya kepada para pemangku adat khususnya sesepuh Tengger

Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Penjabat Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono dikukuhkan sebagai warga kehormatan masyarakat Suku Tengger pada Resepsi Yadnya Kasada 1946 Saka di Amphitheater Terminal Wisata Seruni Point, Desa Ngadisari, Kabupaten Probolinggo, Jumat.

Pengukuhan sebagai warga kehormatan Suku Tengger itu ditandai dengan penyematan selendang kuning Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PDHI) Bambang Suprato kepada Pj. Gubernur Adhy.

"Secara pribadi, saya sungguh merasa terhormat dan bangga sekaligus berterima kasih sebesar-besarnya kepada para pemangku adat khususnya sesepuh Tengger, karena saya mendapatkan apresiasi untuk dikukuhkan sebagai warga kehormatan," kata Pj Gubernur Adhy Karyono di Probolinggo.

Menurutnya pengukuhan warga kehormatan itu bermakna sangat dalam, salah satunya adalah komitmen pemerintah Jatim dalam memberikan kesetaraan perlakuan serta kemajuan bagi masyarakat Suku Tengger.

"Hati dan pikiran akan kami sumbangkan untuk kepentingan masyarakat Tengger. Kami dengar persoalan di sini adalah air. Mohon Kepala Bappeda Jatim segera merencanakan untuk mengatasinya karena air adalah sumber kehidupan," tuturnya.

Baca juga: Warga Tengger di Ranupani Lumajang gelar ritual adat Unan-unan
Baca juga: Balai Pelestarian Kebudayaan XI lindungi warisan budaya Tengger

Ia menjelaskan bahwa pemerintah akan terus berkolaborasi bersama masyarakat adat dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan serta kearifan lokal.

"Suku Tengger memiliki adat istiadat, kearifan, dan keguyuban yang luar biasa. Mewakili Pemerintah Provinsi Jawa Timur, kami berkomitmen dan memastikan bahwa kekayaan kebudayaan itu tidak hanya dilestarikan tapi juga dijaga dan dirawat dengan baik," katanya.

Berkaitan dengan perayaan Yadnya Kasada, Adhy mengatakan bahwa hal tersebut selain menjadi praktik pluralisme yang baik, juga bisa menjadi pilar harmonisasi kehidupan masyarakat.

"Itu adalah bukti kerukunan umat beragama, sekaligus menjadi modal untuk membangun dan menyejahterakan seluruh sendi-sendi kehidupan masyarakat Tengger," ujarnya.

Tidak hanya itu, lanjut dia, dengan adanya perayaan Yadnya itu dapat menjadi bagian dari peningkatan pariwisata di Bumi Majapahit karena perayaan tahun itu adalah yang pertama kali dilakukan di rest area Seruni Point, sehingga dapat menjadi momentum untuk menarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

"Pada akhirnya kami akan memperoleh pendapatan daerah yang akan dipergunakan untuk kesejahteraan masyarakat Tengger itu sendiri," katanya.

Sementara Tokoh Masyarakat Tengger Supoyo menyampaikan apresiasinya atas dukungan pemerintah selama ini kepada masyarakat sekitar, seperti dukungan pembangunan rest area di sekitar Bromo dan juga wisata Jembatan Kaca.

"Kami berterima kasih kepada pemerintah baik kota, kabupaten dan provinsi yang ikut mendukung suksesnya kegiatan dan pembangunan kemasyarakatan selama ini maka sepatutnya mereka kami kukuhkan sebagai Warga Kehormatan Sesepuh Masyarakat Tengger," katanya.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024