Kami berharap dengan informasi positif dan komprehensif tentang pariwisata Sumbar melalui media arus utama bisa membangkitkan kembali keinginan calon wisatawan untuk datang ke Sumbar.
Padang (ANTARA) - Jumlah pergerakan wisatawan nusantara di Sumatera Barat hingga Mei 2024 tercatat sebanyak 5,8 juta orang, sementara wisatawan mancanegara sebanyak 23 ribu orang.

"Jumlah pergerakan wisatawan ini jika dibandingkan periode yang sama tahun 2023 mengalami kontraksi sebesar 20,5 persen," kata Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Luhur Budianda di Padang, Jumat.

Ia mengatakan pada Mei 2023, jumlah pergerakan wisatawan di Sumbar telah mencapai sekitar 7,3 juta orang sementara untuk wisatawan mancanegara mencapai 13,3 ribu orang.

Menurutnya, kontraksi tersebut disebabkan informasi bencana yang viral cenderung dilebih-lebihkan di media sosial sehingga calon wisatawan mengira kondisi semua daerah di Sumbar, terutama destinasi wisata, ikut terimbas bencana dan tidak bisa dikunjungi.

Baca juga: Sumbar antisipasi penurunan wisatawan efek bencana

Baca juga: Kemenparekraf RI beri pendampingan tiga desa wisata Sumbar pada 2024


Padahal, bencana yang terjadi tidak terlalu berpengaruh terhadap destinasi wisata unggulan di Sumbar. Satu-satunya destinasi yang terdampak adalah tempat pemandian di Lembah Anai.

"Kita berharap dukungan dari media untuk bisa menginformasikan kondisi riil destinasi wisata di Sumbar yang sebenarnya baik-baik saja. Bahkan Istano Pagaruyung di Tanah Datar tetap bisa dikunjungi meski beberapa titik di daerah itu dilanda bencana banjir bandang," katanya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Sumatera Barat, Nasirman Chan menyebut sebaran informasi yang tidak memiliki batas di media sosial pada satu sisi bisa menjadi positif dengan mempromosikan destinasi wisata.

Tapi pada sisi lain ternyata juga bisa berakibat negatif. Salah satu contohnya adalah informasi bencana yang sangat banyak dan viral membuat penerimaan yang salah pada sebagian besar calon wisatawan.

Banyak calon wisatawan yang membatalkan rencana perjalanan ke Sumbar karena informasi sepotong-sepotong di media sosial. Mereka mengira semua destinasi wisata di Sumbar terimbas bencana.

"Kami berharap dengan informasi positif dan komprehensif tentang pariwisata Sumbar melalui media arus utama bisa membangkitkan kembali keinginan calon wisatawan untuk datang ke Sumbar," katanya.

Apalagi, katanya, pelaku industri wisata juga sudah merumuskan sejumlah jalur kunjungan yang aman dan nyaman bagi wisatawan yang datang ke Sumbar.

"Pemprov Sumbar bersama OPD terkait seperti Dinas Pariwisata dan Dinas Perhubungan juga sudah menyiapkan langkah-langkah antisipasi agar wisatawan bisa tetap nyaman berwisata di Sumbar meski sebagian kecil destinasi wisata terdampak bencana," katanya.*

Baca juga: Bappeda : Lembah Anai butuh flyover antisipasi bahaya banjir bandang

Baca juga: Tiga desa wisata Sumbar masuk 50 besar ADWI 2024

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024