...kami telah memerintahkan pembebasan mereka...
Kabul (ANTARA News) - Afghanistan pada Senin mengatakan pihaknya dalam waktu dua minggu ke depan akan membebaskan sebanyak 37 tahanan Taliban yang diduga bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan puluhan tentara NATO dan Afghanistan, meskipun rencana tersebut diprotes oleh Amerika Serikat.
Pihak Afghanistan pada 9 Januari mengumumkan, sebanyak 72 tahanan Taliban di penjara Bagram, yang terletak di dekat Kota Kabul, akan dibebaskan karena kurangnya bukti-bukti kejahatan. Seorang pejabat Afghanistan pada Senin mengatakan bahwa pembebasan awal akan dilakukan terhadap 37 orang tahanan.
Militer AS di Afghanistan mengecam rencanan pembebasan itu dan mengatakan bahwa para tahanan tersebut adalah "pemberontak berbahaya" yang telah menumpahkan "darah orang Afghanistan di tangan mereka".
Masalah itu lebih lanjut dapat meningkatkan ketegangan hubungan AS-Afghanistan, khususnya di tengah tekanan bagi kedua negara untuk menandatangani kesepakatan keamanan yang lama tertunda.
Kesepakatan keamanan itu memungkinkan beberapa tentara Amerika untuk tetap tinggal di Afghanistan setelah 2014.
Abdul Shukur Dadras dari badan pemerintahan Afghanistan meninjau para tahanan di penjara Bagram, pekerjaan yang sebelumnya dijalankan oleh pasukan AS, dan ia mengatakan 37 tahanan akan segera dibebaskan.
"Berkas-berkas mereka (para tahanan) sudah selesai dikaji, dan kami telah memerintahkan pembebasan mereka," kata Dadras.
"Mereka akan dibebaskan dari penjara setelah prosedur teknis dan keamanan yang diperlukan selesai. Saya kira proses ini akan memerlukan waktu lebih dari satu minggu dan kurang dari dua minggu," jelasnya.
Dadras juga mengatakan pihaknya akan melanjutkan proses penelaahan terhadap tahanan-tahanan lainnya yang tersisa.
Di tengah kembalinya kekerasan Taliban, hubungan AS-Afghanistan kembali tegang terkait dengan beberapa isu, termasuk penolakan Presiden Hamid Karzai untuk menandatangani pakta yang mengatur peran militer AS di Afghanistan pada masa depan.
"Badan Penelaah Afghanistan (ARB) akan segera membebaskan kembali ke masyarakat para pemberontak berbahaya yang telah menumpahkan darah orang Afghanistan di tangan mereka," kata militer AS di Afghanistan.
Militer AS di Afghanistan menyatakan bahwa 17 orang dari 37 tahanan Taliban yang akan dibebaskan terkait dengan serangan menggunakan alat peledak yang diimprovisasi, yakni senjata Taliban paling mematikan.
Sementara 20 tahanan lainnya diduga terlibat dalam serangan yang menewaskan 11 tentara Afghanistan serta 42 tentara AS dan koalisi.
Penjara Bagram adalah pusat penahanan utama bagi tahanan Taliban dan gerilyawan lainnya yang ditangkap oleh pasukan militer Barat.
Para tahanan itu ditempatkan di Bagram yang sekarang dikendalikan oleh pihak Afghanistan sejak tahun lalu.
Setelah Afghanistan mengendalikan Penjara Bagram, Presiden Karzai menunjuk ARB untuk menyelidiki dan menilai kembali para tahanan di sana, demikian laporan AFP.
(Y012)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014