Posisi mereka sudah diketahui. Korban tertimbun sedalam 50 meter di bawah tambang

Padang (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Resor Sawahlunto AKBP Moehammad Syafrial menyatakan posisi empat korban yang tertimbun saat peristiwa meledaknya tambang batu bara yang terjadi di Desa Batu Tanjung, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat diidentifikasi tertimbun di dasar lubang sedalam 50 meter.

"Posisi mereka sudah diketahui. Korban tertimbun sedalam 50 meter di bawah tambang," ungkapnya saat dihubungi Senin.

Menurutnya, hal itu diketahui berdasarkan informasi dari saksi yang berhasil keluar dari lubang tambang posisi keempat korban yang masih belum ditemukan sejak ambruknya tambang itu pada Jumat (24/1). Saat ini tim SAR yang dibantu para petambang tengah mengupayakan mengeluarkan para korban.

Penggalian dilakukan secara manual namun tim masih kesulitan karena kandungan CO2 (karbodioksida) dan gas metan di dalam tambang masih sangat membahayakan. "Kesulitan lainnya adalah kondisi lubang yang masih labil dan banyak bebatuan yang berjatuhan ke dalam lubang," katanya.

Peristiwa akibat meledaknya tambang PT Dasrat Sarana Arang Sejati pada Jumat (24/1) mengakibatkan salah seorang pekerja bernama Zulheldi, warga Tanjung Ampalu, Kabupaten Sijunjung meninggal dunia. Sementara empat orang lainnya yakni Irvan (40), Qomarruddin (41), Ucok (40), dan Anton (31) masih dalam proses evakuasi.

Meledaknya tambang tersebut sebeumnya diduga karena adanya kandungan gas metana di dalam lubang. Ledakan juga dipicu adanya percikan api. "Sampai sekarang masih fokus dengan pencarian, penyabab pastinya akan diselidiki lagi," tambah Syafrial.

Peristiwa ledakan tambang di Kota Sawahlunto juga pernah terjadi pada tahun 2009. Saat itu, sebanyak 23 orang pekerja tambang meninggal dunia akibat terperangkap di dalam tambang dan mengalami luka bakar.

Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014