Kami mengimbau para pendaki menunda dulu kegiatan pendakian ke Merapi hingga Maret mendatangBoyolali (ANTARA News) - Tim SAR Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali mengimbau kepada para pendaki untuk menunda pendakian ke puncak Gunung Merapi, karena kondisi cuacanya ekstrim.
"Kami mengimbau para pendaki menunda dulu kegiatan pendakian ke Merapi hingga Maret mendatang," kata Koordinator Tim SAR Boyolali, Kurniawan Fajar, di Boyolali, Senin.
Menurut Kurniawan Fajar, kondisi cuaca di lereng Gunung Merapi sering terjadi hujan deras, kabut tebal, dan angin kencang, sehingga menyulitkan para pendaki untuk melakukan pendakian.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau para pendaki untuk menunda pendakian, karena cuaca ekstrim bisa membahayakan. Hal ini, seperti yang terjadi pada dua mahasiswa Atmajaya Yogyakarta yakni Theopilus Anggara Yuda (23) dan Angelika Tambunan (21) yang terkena longsoran saat istirahat di Pasar Bubar lereng Merapi.
"Anggara ini warga Jalan Nias, Ngemplak, Gilingan, Banjarsari, Solo, sedangkan Angelika warga Medan," katanya.
Namun, kedua korban tersebut berhasil dievakuasi oleh Tim SAR turun ke bawah, Senin sekitar pukul 03.00 WIB. Keduanya kini dirawat di Rumah Sakit Daerah Pandanarang Boyolali.
"Kami imbau para pendaki terutama pemula untuk menunda kegiatannya ke Merapi. Pendaki harus menyiapkan diri, karena cuaca ekstrim rawan bencana tanah longsor dan jalur juga lincin," katanya.
Anggota SAR Barameru Selo Boyolali, Samsuri, mengatakan, kondisi jalur pendakian khususnya ke puncak Gunung Merapi sangat labil. Jalur ke puncak yang penuh material batu labil dengan sudut kemiringan yang curam dan rentan terjadi longsoran batu.
Menurut dia, kondisi aktifitas Gunung Merapi hingga saat ini, seperti sebelumnya berstatus aktif normal, tetapi para pendaki yang hendak melakukan pendakian harus mengetaui perkembangan terkini.
Para pendaki yang nekat melakukan pendakian ke Merapi, kata dia, diminta mempersiapkan diri baik bekal cukup, perlengkapan termasuk jas hujan, karena sering terjadi turun hujan dan kabut tebal.
"Pendaki jika menemukan kabut tebal dengan jarak pandang sekitar satu meter, diminta menghentikan perjalanan atau istirahat sementara. Jika kabut yang bersih mereka dapat melanjutkan perjalanan pendakian," katanya.
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014