Jakarta (ANTARA) - Pengurus Besar Federasi Arung Jeram Indonesia (PB FAJI), menjalin kerja sama di bidang kebencanaan dengan sejumlah lembaga seperti Badan SAR Nasional (Basarnas), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Palang Merah Indonesia (PMI).

Dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat, Ketua Umum PB FAJI Saud F Tambatua dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) membeberkan, kerja sama akan dilakukan hingga Desember 2024, meliputi pelatihan swift water rescue untuk instruktur.

Kemudian, penguatan Satgas banjir /kebencanaan FAJI (FASTRAC), serta pelatihan swift water rescue yang juga bekerja sama dengan pihak terkait lainnya.

Lebih lanjut Saud membeberkan, FAJI berdiri tidak hanya untuk menjadi pengurus dari cabang olahraga prestasi di Indonesia.

Namun, kata dia, keberadaan federasi tersebut juga harus memberikan manfaat langsung kepada masyarakat sekitar dan juga pemerintah.

"FAJI harus memberikan manfaat bagi warga sekitar dan juga lokasi yang menjadi tempat olahraga itu dimainkan," kata Saud.

Baca juga: Ketum PB FAJI: Olahraga arung jeram harus bermanfaat untuk masyarakat
Baca juga: Penerapan sistem informasi data terpadu jadi fokus program PB FAJI

Selain di bidang kebencanaan, tambah dia, FAJI telah turut membantu pemerintah dalam penyusunan draft Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), dan Okupasi wisata arung jeram.

Sementara itu, olahraga arung jeram akan diperlombakan untuk pertama kali dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-XXI yang diselenggarakan di Aceh-Sumatera Utara pada September 2024.

Terkait persiapan PON, pengurus cabang olahraga itu sudah melakukan babak kualifikasi di tiga zona dengan memperebutkan kuota sebanyak 64 atlet putra dan 64 atlet putri, pada Agustus 2023 hingga awal tahun ini.

Total akan ada 16 nomor putra dan putri dengan kategori R4 dan R6 yang akan diperlombakan untuk memperebutkan 48 medali.

Waktu pelaksanaan perlombaan arung jeram di PON Aceh-Sumut, tambah dia, akan terpusat di Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara, pada 9-21 September 2024.

Untuk venue, akan terbagi dua tempat, yaitu di Sungai Alas dan Mamas, yang masing-masing memainkan dua nomor perlombaan.

Nomor slalom dan sprint, kata Saud, akan diperlombakan di sungai Mamas. Sedangkan sungai Alas dipergunakan untuk perlombaan nomor downriver dan head to head.

Pemisahan venue pertandingan itu, karena kondisi sungai yang tidak memungkinkan untuk memperlombakan seluruh nomor pertandingan sekaligus.

Oleh karena itu, dengan perlombaan yang dilaksanakan di dua tempat, maka pada PON nanti akan diterapkan sistem seeding yang memberlakukan urutan tanding.

Baca juga: PB FAJI gelar Kejurnas Arung Jeram untuk persiapan PON Aceh-Sumut 2024

Pewarta: Donny Aditra
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2024