Bangkok (ANTARA) - Thailand terus mendorong rencananya untuk menjadi anggota kelompok perekonomian emerging BRICS paling cepat pada Oktober saat digelarnya konferensi tingkat tinggi (KTT) BRICS mendatang di Rusia, kata seorang pejabat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Thailand pada Kamis (20/6).

Thailand telah mengirimkan surat resmi untuk bergabung dalam pertemuan tingkat menteri BRICS lebih dari sepekan yang lalu dan berharap mendapatkan respons yang positif, kata Juru Bicara Kemenlu Thailand Nikorndej Balankura, dalam upayanya untuk menjadi anggota pertama blok tersebut dari Asia Tenggara.

Bergabung dengan BRICS akan memungkinkan Thailand untuk memanfaatkan lebih jauh upaya memajukan kerja sama Selatan-Selatan serta memainkan peran yang lebih proaktif dan berkontribusi dalam menyusun arsitektur global, kata Nikorndej dalam sebuah konferensi pers.

Thailand menekankan pentingnya memprioritaskan multilateralisme dan memperkuat peran negara-negara berkembang di kancah internasional, yang sejalan dengan prinsip-prinsip BRICS, serta berpartisipasi dalam kelompok itu juga akan meningkatkan peluang negara kerajaan itu di panggung internasional, demikian menurut pernyataan pemerintah.

BRICS merupakan akronim dari mekanisme kerja sama emerging market yang awalnya terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Pada Januari 2024, blok itu memperluas keanggotaannya dengan bergabungnya Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, Iran, dan Ethiopia.


Pewarta: Xinhua
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2024