Mahzab berbeda

Pertemuan antara dua jago Eropa yang total tiga kali menjuarai Piala Eropa ini adalah juga pertemuan antara dua mazhab sepak bola yang berbeda.

Belanda, dengan "total-fotball"-nya, selalu berusaha menjadi tim yang lebih menekan dalam setiap pertandingan, sedangkan Prancis selalu bermain cerdik yang menyerap energi lawan untuk balik mereka gunakan guna membunuh permainan lawan.

"Totaalvoetbal" mengharuskan semua pemain Oranye mampu memerankan semua fungsi.

Di sini, pemain yang keluar dari posisi yang menjadi tanggung jawabnya, akan cepat digantikan oleh pemain yang berperan dalam posisi lain.

Dengan cara itu, kapan pun pemain bergerak overlap, struktur bermain Oranye tak berubah karena pemain-pemainnya dengan cepak saling mengisi kekosongan.

Sebaliknya, terutama selama beberapa tahun terakhir, Prancis menekankan pendekatan yang lebih pragmatis, dengan menekankan pada pertahanan yang solid.

Dari orientasi bermain ini, Les Bleus tak jarang memainkan bola-bola panjang dari garis pertahanan yang melewati lini tengah, untuk langsung mencapai striker.

Prancis menekankan pertahanan yang kuat dengan pemain bertahan yang piawai memperlambat tempo, dan mendorong timnya sabar menunggu guna melancarkan serangan balik, yang biasanya diawali dengan gerakan berlari secara diagonal yang kadang tidak harus dimulai dari penyerang.
(Dari kanan) Bek Prancis Benjamin Pavard #02 , Striker Olivier Giroud #09 dan gelandang Antoine Griezmann #07 turut serta dalam sesi latihan menjelang pertandingan lanjutan penyisihan Grup D Euro 2024 kontra Belanda di Leipzig Stadium, Leipzig, pada 20 Juni 2024. (Photo by FRANCK FIFE / AFP) (AFP/FRANCK FIFE)

Baca juga: Gol bunuh diri Wober menangkan Prancis di laga perdana Euro 2024

Prancis adalah tim yang sangat efisien, tapi mematikan karena keterampilan teknik pemain-pemainnya sangat baik.

Mana yang berhasil dari kedua pendekatan sepak bola ini akan menjadi salah satu bagian sangat menarik dalam pertandingan Sabtu dini hari nanti itu.

Yang jelas, pragmatisme telah menghadiahkan ganjaran kepada Prancis berupa juara Euro 2000 dan Piala Dunia 2018. Total mereka sudah dua kali juara Piala Dunia dan dua kali juara Euro.

Sebaliknya permainan menyerang yang menuntut semua pemain memerankan semua fungsi, acap tak membawa keberhasilan kepada Belanda.

Mereka sudah tiga kali mencapai final Piala Dunia, tapi tak ada satu pun yang dimenangkan.

Tapi dalam satu-satunya final Piala Eropa yang berhasil dimasukinya, belanda memenangkan final 1988 untuk menjuarai Piala Eropa tahun itu. Koeman yang menjadi pelatih Belanda sekarang adalah bagian dari skuad yang menjuarai Euro 1988.

Baca juga: Kylian Mbappe cetak brace, Prancis menang telak 4-0 atas Belanda

Selanjutnya: Tetap diunggulkan

Copyright © ANTARA 2024