Yogyakarta (ANTARA News) - Bupati Bantul Idham Samawi memastikan adanya bantuan rekonstruksi tahap II senilai Rp1,5 triliun bagi korban gempa bumi Yogyakarta dan Jateng yang sudah dianggarkan dalam APBN Perubahan.Penegasan bupati itu disampaikan ketika menerima 30 orang perwakilan dari ribuan warga korban gempa di Bantul yang berunjukrasa di depan kantor Pemkab Bantul, Rabu. Bupati Bantul menyebutkan akibat gempa 27 Mei lalu sekitar 130.000 rumah warga rusak berat dan roboh, serta 32 pasar juga rusak berat dan roboh. Ia meminta pengertian warga korban gempa, mengingat keterbatasan dana APBN untuk membantu warga membangun kembali rumahnya yang rusak. "Karena itu kami meminta untuk saling mengerti, memahami dan menghormati dalam hal bantuan ini," katanya. Bupati mengatakan, untuk tahap pertama setiap rumah warga yang rusak akan memperoleh bantuan Rp15 juta untuk membangun rumah tipe 36. Bantuan rekonstruksi tahap pertama bagi DIY dan Jateng seluruhnya Rp1,2 triliun berasal dari APBN 2006. "Khusus untuk Bantul sebesar Rp495 miliar," kata dia. Penyaluran dana bantuan tahap pertama akan selesai pada minggu pertama September 2006. Kemudian dana bantuan tahap kedua sebesar Rp1,5 triliun untuk DIY dan Jateng penyalurannya akan selesai pada minggu pertama Oktober 2006. Selain tahap kedua, Bupati juga menjanjikan penyaluran tahap ketiga yang jumlahnya 49 persen dari total bantuan yang pembagiannya selesai sekitar pertengahan Januari 2007. Sementara itu, aksi massa pengunjukrasa di depan kantor Pemkab Bantul sempat merusak tulisan relief "Pemerintah Kabupaten Bantul" yang berada di halaman kantor bupati. Massa pengunjukrasa yang berjumlah ribuan orang yang tergabung dalam Forum Rakyat Korban Bencana (Forkob) itu, kemudian bergerak dengan menumpang puluhan truk dan kendaraan roda empat lain serta sebagian mengendarai sepeda motor menuju Kepatihan (kompleks kantor Gubernur DIY) Yogyakarta. Di sepanjang perjalanan dari Bantul menuju kota Yogyakarta iring-iringan kendaraan tersebut memacetkan arus lalulintas di berbagai ruas jalan. Mereka dikawal mobil Polisi Lalulintas.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006