Banjarmasin (ANTARA) - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI bersama Yayasan Hasnur Centre dan komunitas pemuda di Kalimantan Selatan (Kalsel) berkolaborasi menggelar Akademi Pemuda Indonesia (API) berupa pelatihan untuk meningkatkan wawasan serta mewujudkan sustainable development goals (SDGs) pemuda se-Indonesia.

“Kemenpora bekerja sama dengan Yayasan Hasnur Centre dan komunitas pemuda menggelar program API batch ketiga melibatkan peserta se-Indonesia dengan topik SDGs, mengeksplorasi pengetahuan pemuda tentang indeks pembangunan pemuda (IPP), dan indeks pembangunan manusia (IPM),” kata Asisten Deputi Karakter Pemuda Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora RI Esa Sukmawijaya dalam keterangan yang diterima di Banjarmasin, Jumat.

Dia menilai program API yang digagas Yayasan Hasnur Centre merupakan aktivitas yang dikelola pemuda dengan komitmen dan melalui pendekatan mencakup IPP dalam instrumen, kemudian dibedah bersama.

Baca juga: Pemuda perlu jadikan Pancasila landasan wujudkan Indonesia Emas 2045

“Pada kegiatan ini, akademik para pemuda berhasil memilih tematik yang strategis, kemudian dirumuskan dalam berbagai aktivitas yang khas dan  mengarah pada pembangunan berkelanjutan yang sasarannya hingga ke tingkat desa/kelurahan,” ujarnya.

Esa mengucapkan selamat bagi para pemuda dari berbagai provinsi yang telah mengikuti pelatihan API, khususnya bagi pemuda yang gagasan dan idenya terpilih untuk diberikan dana hibah dalam menjalankan program di daerah masing-masing.

Ia berharap program API berlanjut terus untuk mendorong pemberdayaan pemuda, bahkan ke depan tidak hanya isu IPP saja yang fokus dibahas, tetapi juga tujuan berkelanjutan SDGs secara global.

“Saya mengharapkan program API melakukan pendekatan secara global, mulai dari tingkat desa/kelurahan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, dan dunia,” ujar Esa.

Sementara itu, sebaran para peserta yang mengikuti pelatihan API batch ketiga, yakni 13 kabupaten/kota se-Kalsel, Kalimantan Tengah, Pontianak (Kalimantan Barat), Riau, Lampung, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Makassar (Sulawesi Selatan), Payakumbuh (Sumatera Barat), Jakarta, Surabaya, Banten, Bandung, Malang, dan Madiun.

Kegiatan learning journey API 3.0 membahas lima domain IPP dan sesi mentoring, dimulai dari opening class dan community gathering yang diselenggarakan secara hybrid melalui zoom meeting dengan peserta se-Indonesia, dan secara offline di Kabupaten Barito Kuala, Kalsel.

Selanjutnya, para peserta akan merancang sebuah program sosial, jika konsep yang diusung terpilih, peserta akan mengikuti sesi Pitch Deck untuk menentukan siapa saja yang akan menerima dana hibah dari Yayasan Hasnur Centre setelah melewati tahap penjurian.

Koordinator Program Leader API Batch 3.0, Rayda Nurlies Fatiana mengatakan Yayasan Hasnur Centre merupakan mitra Kemenpora RI dalam menyoroti dan melaksanakan berbagai program yang berkaitan dengan kepemudaan, utamanya di Kalsel.

“Program API ini adalah terobosan Yayasan Hasnur Centre, dengan menghadirkan portal inovasi pemuda yang mencakup tiga topik yang meliputi platform pelatihan, pembinaan, dan pendampingan. Bagi peserta yang terpilih konsep dan gagasannya dalam kegiatan API 3.0, akan mendapatkan dana hibah dari Yayasan Hasnur Centre untuk menjalankan programnya,” tuturnya.

Baca juga: Kemenpora ingin pemuda berjejaring SDM menuju Indonesia Emas 2045

Baca juga: KNPI: Pemuda jadi kekuatan baru tentukan nasib bangsa


Dia menjelaskan program ini untuk membangun dan mengembangkan kemampuan pemuda menjadi pemimpin yang berdampak positif bagi bangsa, tentunya dengan komitmen untuk mendorong perubahan sosial melalui peningkatan kapasitas dan aksi kolaborasi mewujudkan masyarakat yang inklusif dalam melaksanakan kegiatan yang berdampak dan berkelanjutan.

“Program ini hadir untuk menjadi portal inovasi pemuda se-Indonesia dalam membangun jejaring kolaborasi dan kemitraan, dengan harapan dapat memberikan pengetahuan yang luas kepada pemuda terkait IPP di Indonesia,” ujar Rayda.

API batch ketiga menghadirkan narasumber dari Kemenpora RI Asisten Deputi Karakter Pemuda Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora RI Esa Sukmawijaya, Koordinator Social Innovation Yayasan Hasnur Centre, M Zakiyul Fuad Rasyid, dan Managing Director ASEAN Youth Organization, Ahmad Afryan.

Pewarta: Tumpal Andani Aritonang
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024