Istanbul (ANTARA) - Rusia dan Vietnam pada Kamis menandatangani 15 dokumen untuk memperluas kerjasama bilateral menyusul pertemuan Presiden Vladimir Putin dengan Presiden To Lam di ibukota Hanoi.

Sejumlah dokumen yang ditandatangani tersebut, yang terdaftar dalam pernyataan Kremlin, bertujuan untuk memperluas kerjasama bilateral antara Rusia dengan Vietnam pada beberapa bidang seperti energi, transportasi, dan pendidikan tinggi.

Dokumen-dokumen yang terdaftar antara lain adalah pernyataan bersama tentang memperdalam kemitraan strategis komprehensif Rusia-Vietnam dalam rangka memperingati 30 tahun penandatanganan perjanjian persahabatan kedua negara, serta peta jalan bagi Moskow untuk membangun pusat teknologi nuklir di negara Asia Tenggara tersebut.

Pada Kamis pagi, Putin tiba di Vietnam dalam kunjungan kenegaraan setelah kunjungan resmi dua hari ke Korea Utara.

Kunjungan Presiden Rusia ke Hanoi adalah yang pertama dilakukan pemimpin asing sejak To Lam terpilih sebagai Presiden Vietnam bulan lalu.

Dalam konferensi pers bersama yang disiarkan secara langsung setelah upacara tersebut, Putin mengucapkan terima kasih kepada para pemimpin Vietnam yang mengatur kunjungannya, serta atas keramahtamahan dan “sambutan hangat” mereka.

Putin mengatakan pembicaraan tersebut diadakan dalam “suasana yang konstruktif dan bersifat bisnis,” yang menunjukkan bahwa Rusia dan Vietnam akan meningkatkan efisiensi kerja sama bilateral mengenai proyek-proyek energi dan gas untuk menciptakan “kondisi yang menguntungkan bagi pekerjaan perusahaan-perusahaan kami.”

Dia menggambarkan pembicaraan mengenai proyek infrastruktur skala besar yang menghubungkan kota Vladivostok di timur jauh Rusia ke Kota Ho Chi Minh sebagai hal yang “menjanjikan,” dan mengatakan kedua negara meningkatkan kerja sama di bidang pariwisata dan pertanian.

“Negara-negara kita secara konsisten beralih ke mata uang nasional dalam penyelesaian keuangan dan berupaya membangun alur kredit dan kerja sama perbankan yang stabil,” katanya, seraya menambahkan bahwa mereka juga menaruh perhatian besar pada interaksi perdagangan dan investasi.

Putin mengatakan bahwa rekannya dan dirinya membahas sejumlah masalah regional dan internasional, menyatakan minat bersama dalam mengembangkan “arsitektur keamanan yang dapat diandalkan dan memadai di kawasan Asia-Pasifik berdasarkan prinsip-prinsip tidak menggunakan kekuatan dan penyelesaian perselisihan secara damai. "

Sumber: Anadolu
Baca juga: Presiden Rusia kunjungi Vietnam setelah kunjungan ke Korut
Baca juga: Kantor berita Vietnam: Putin terima undangan berkunjung ke Vietnam
Baca juga: Vietnam minta bantuan ahli Rusia untuk awetkan jasad Ho Chi Minh

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024