Misalnya, bagaimana bersosial media yang cerdas, bagaimana proteksi keluarga terhadap anak-anaknya

Jakarta (ANTARA) - Kepala Unit PPA Bareskrim Polri AKBP Ema Rahmawati menegaskan bahwa pencegahan kekerasan seksual sangat penting.

Dia berharap pemerintah bisa bekerja sama dengan stasiun televisi swasta dan nasional untuk, misalnya, menampilkan iklan yang membantu mencegah kekerasan seksual setiap hari.

"Misalnya, bagaimana bersosial media yang cerdas, bagaimana proteksi keluarga terhadap anak-anaknya," kata Ema di Jakarta, Kamis.

Dia menyampaikan hal tersebut dalam acara lokakarya "Urgensi Pedoman Pemberitaan Kekerasan Seksual bagi Jurnalis" yang diadakan oleh Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) bekerja sama dengan Kedubes Australia di Jakarta.

Ema juga mengatakan bahwa biaya untuk melakukan visum di rumah sakit masih menjadi tantangan yang perlu segera dicari solusi-nya.

Baca juga: Perkenalkan anatomi tubuh kepada anak guna cegah kekerasan seksual

Baca juga: Menteri PPPA dorong pemberitaan kekerasan seksual berperspektif gender

Saat ini, Ema melanjutkan, pemerintah daerah sudah menggratiskan biaya visum rumah sakit, tapi di daerah-daerah tertentu masih ada yang harus membayar.

"Dari kepolisian memang ada biaya visum, tapi itu juga terbatas. Misalnya, biaya visum di Polres hanya untuk 2-3 kasus, padahal kasus yang ditangani puluhan, nah itu jadi masalah," ujar Ema.

Ema berharap Undang-Undang Nomor 12 tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS), bisa memfasilitasi dan mengkoordinasikan dengan pelayanan yang lain, salah satunya penyediaan psikolog yang sangat terbatas.

Ema juga menilai bahwa letak geografis menjadi tantangan dalam menghadapi kasus kekerasan seksual.

"Psikolog di mana, korban di mana, Polres-nya di mana, rumah sakitnya di mana. Siapa yang akan membiayai korban (untuk melaporkan kasus kekerasan seksual)?" ucap Ema mempertanyakan.

Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024