Mataram (ANTARA) - Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI) menggelar kegiatan nonton bareng (nobar) Film LAFRAN dalam rangkaian "roadshow" penayangan khusus (spesial screening) di salah satu bioskop di Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Koordinator Presidium MN KAHMI Ahmad Doli Kurnia Tandjung di Mataram, Kamis, mengatakan, dalam kegiatan nobar itu sekitar seribu orang penonton terutama dari kalangan mahasiswa memadati bioskop untuk menonton film biopik pendiri HMI Lafran Pane.
"Kegiatan nobar itu dihadiri langsung Koordinator Presidium Majelis Wilayah KAHMI NTB Lalu Winengan, para pengurus MN KAHMI, serta para kader muda HMI," katanya.
Dikatakan, kegiatan nobar yang dilaksanakan Rabu malam (19/6-2024) di Lombok menjadi istimewa, karena kota ini dikenal dengan julukan "Pulau Seribu Masjid".
"Apalagi, mayoritas kader HMI di wilayah ini merupakan santri dan pemuda penggerak masjid," katanya.
Baca juga: Ketua DPRD Sultra: Film Lafran perjuangan pemuda Islam untuk persatuan
Doli menuturkan, Film LAFRAN merupakan film perdana produksi keluarga besar MN KAHMI yang bekerja sama dengan Reborn Initiative dan Radepa Studio. Film ini, kata dia proses produksinya memakan waktu tujuh tahun.
"Proses pembuatannya selama tujuh tahun itu diinisiasi oleh Bang Akbar Tandjung. Bang Akbar Tandjung memerintahkan kita untuk membuat buku tentang biografi dan berkembang menjadi film," katanya.
Selain itu, Doli menuturkan Film LAFRAN menceritakan tentang sosok pemuda Islam yang memperjuangkan cita-cita dan gagasan yang menyatukan keindonesiaan dan keislaman.
Selain itu, Film LAFRAN juga menceritakan sosok pemuda yang mempertahankan kemerdekaan Indonesia, sehingga penting bagi generasi muda untuk menyaksikan film biopik yang tayang serentak pada 20 Juni 2024.
"Kami ingin generasi muda menonton film pendiri HMI," katanya.
Baca juga: Produser Film Lafran hadiri Beijing International Film Festival
Karena itu film ini bukan hanya untuk kader atau alumni HMI, tetapi untuk generasi muda, karena ada perjuangan sosok ayahanda Lafran Pane yang bisa dijadikan contoh anak muda yang berjuang untuk bangsanya.
Sementara di tempat terpisah Eksekutif Produser Film LAFRAN dari KAHMI Muhammad Arief Rosyid Hasan mengatakan, sosok Lafran Pane dengan kegigihan dan perjuangannya harus diinformasikan kepada publik melalui kehadiran Film LAFRAN.
"Kisah ayahanda Lafran Pane ini harus kita perkenalkan lagi kepada masyarakat khususnya orang muda terutama yang ada di NTB melalui Film LAFRAN," ujarnya.
Ketua Umum PB HMI periode 2013-2015 ini juga berharap, orang-orang muda yang menonton Film LAFRAN di Lombok semakin memiliki semangat untuk berjuang membangun bangsa dan negara.
"Kami ingin orang muda nggak cuma datang ke bioskop, tetapi ada pesan-pesan yang didapat setelah menonton ini dan kembali tergugah semangatnya melihat perjuangan Lafran Pane sehingga bisa memberikan sumbangsih untuk Indonesia," kata Arief.
Ia juga menambahkan, semangat "Saya Lillahi Taala untuk Indonesia oleh sang Pendiri HMI memiliki daya magis yang kuat, dan menjadi perekat bagi kita semua kader HMI," katanya.
Spirit ini, lanjutnya, sudah selayaknya menjadi penyemangat bagi semua untuk memberikan kontribusi konkret dalam membangun Indonesia menjadi bangsa yang besar, untuk Indonesia maju.
Film LAFRAN mengisahkan tentang perjuangan Lafran Pane dalam mendirikan organisasi HMI di tengah perdebatan tentang keumatan dan kebangsaan setelah Indonesia merdeka.
Film yang digagas oleh Dewan Penasehat MN KAHMI Akbar Tanjung ini dibintangi sineas muda berbakat seperti Dimas Anggara dan didukung oleh aktris Lala Karmela, aktor senior Mathias Muchus, serta pemeran pembantu di antaranya, Tanta Ginting, Ariyo Wahab, dan Farandika.
Baca juga: Peserta Rapimnas KAHMI nonton bareng film Lafran
Pewarta: Nirkomala
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024