Perlombaan memacu perahu berbentuk naga itu telah berjalan selama 133 tahun
Tanjungpinang, Kepri (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) menganggarkan dana senilai Rp1 miliar pada 2025 untuk mendukung agenda lomba perahu naga di Kota Tanjungpinang.
"Kami sudah mulai membahas RAPBD 2025, salah satunya mengusulkan anggaran Rp1 miliar untuk acara lomba perahu naga," kata Gubernur Kepri Ansar Ahmad saat menutup kegiatan Lomba Perahu Naga 2024 di Pelantar III Tanjungpinang, Kepri, Kamis.
Ansar menyebut kegiatan lomba perahu naga harus tetap dilestarikan sebagai bagian dari wisata heritage atau warisan yang sudah ada sejak turun temurun.
Perlombaan memacu perahu berbentuk naga itu telah berjalan selama 133 tahun dan menjadi budaya yang telah melekat di Kepri, khususnya Tanjungpinang.
Oleh karena itu, ia juga mendorong acara yang sama dapat dipertahankan sekaligus dikembangkan di seluruh kabupaten/kota lainnya di wilayah Kepri.
"Perlombaan perahu naga ini bertujuan untuk dapat mempererat tali persaudaraan antarmasyarakat pesisir dan melestarikan tradisi budaya yang ada di Kepri," ujar Ansar.
Gubernur Ansar juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh peserta dan panitia yang telah bekerja keras untuk menyukseskan acara.
Menurut dia, perlombaan perahu naga bukan hanya sekadar ajang kompetisi, tetapi sebagai bentuk pelestarian budaya dan tradisi leluhur.
Dalam kesempatan itu, Ansar turut menekankan pentingnya menjaga keselamatan dan kelestarian lingkungan laut di Kepri sebagai provinsi yang didominasi wilayah lautan.
"Acara sembahyang keselamatan laut ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga ekosistem laut demi keberlangsungan hidup kita bersama," ucapnya.
Selain itu, Gubernur pun menekankan pentingnya melestarikan ajang lomba perahu naga sebagai warisan budaya yang menghubungkan antargenerasi.
Ia pun berharap ajang ini bisa menjadi suatu ikon penting untuk menambah khazanah daya tarik pariwisata di Kepri.
"Event ini jadi simbol kebersamaan dan moderasi agama serta budaya, karena Kepri yang merupakan provinsi heterogen dengan keberagaman suku, budaya, bahasa dan agama," ungkap Ansar.
Sementara itu, Ketua Panitia Fery Lee menyampaikan lomba perahu naga dan sembahyang keselamatan merupakan tradisi, ritual, dan budaya yang telah dilaksanakan secara turun-temurun sejak 1891.
"Pada saat itu perlombaan perahu naga masih menggunakan perahu yang sangat sederhana. Namun, dengan semangat dan cinta terhadap budaya ini, para panitia segera membangun pintu gerbang perahu naga yang permanen dan membuat perahu naga menggunakan fiberglass," ujarnya.
Fery juga menekankan kekompakan yang ditunjukkan dalam perlombaan ini tanpa membeda-bedakan suku, ras, dan agama.
Perlombaan itu tidak hanya diikuti oleh suku Tionghoa, tetapi juga Melayu, Jawa, dan Bugis.
"Untuk itu, perlombaan perahu naga ini harus kita pupuk dan kita lestarikan, untuk terus memupuk semangat kaum muda Kepri, khususnya Tanjungpinang," tambahnya.
Pada perlombaan perahu naga tahun ini, Tim Perahu Naga Pelantar Datok meraih juara pertama, disusul Tim Perahu Naga Pelantar 3 sebagai juara kedua, lalu Tim Perahu Naga Pelantar 2 sebagai juara ketiga, serta Tim Perahu Naga Pelantar Mutiara 2 mendapatkan juara harapan.
Pewarta: Ogen
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024