Jakarta (ANTARA) - PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Sarihusada) melakukan sejumlah pengembangan terhadap peternak lokal guna menggaungkan manfaat susu bagi tumbuh kembang dan kecukupan nutrisi anak bangsa.

“Sarihusada berkomitmen untuk menjadikan susu sebagai pangan bernutrisi yang mudah dijangkau masyarakat, hal ini dapat tercapai dengan berbagai upaya dan adaptasi yang berfokus pada pengembangan peternak dan koperasi susu lokal juga inovasi dalam pemeliharaan sapi,” kata Head of Climate & Stewardship Danone Indonesia Ratih Anggraeni dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.

Ratih menuturkan dalam rangka Hari Susu Sedunia, pihaknya ingin susu berkualitas lebih mudah di jangkau oleh masyarakat guna mencukupi kebutuhan nutrisi anak agar tumbuh kembangnya menjadi lebih optimal.

Hal ini diwujudkan lewat berbagai seperti meningkatkan kapasitas peternak dan koperasi susu yang meliputi pengelolaan peternakan sapi perah dan pakan ternak, kesejahteraan hewan, pengelolaan susu segar, biogas, dan perekaman data ternak dan produksi susu secara digital.

Baca juga: Mengonsumsi susu segar bisa cegah anak berisiko stunting

Baca juga: Keluarga dianjurkan perhatikan pemenuhan kebutuhan protein hewani anak


Selain itu, mereka juga melakukan inovasi pakan baru, yaitu rumput Gama Umami dan mengujicobakan jenis sapi baru yakni sapi jenis Jersey dengan susu yang mengandung lemak dan protein yang lebih tinggi.

“Kami juga melakukan sistem digitalisasi agar para peternak dapat lebih mudah dalam melakukan pendataan tentang kondisi sapi dan produksi susu mereka,” kata dia.

Menurut dia peternak Indonesia terbiasa dengan sapi Friesian Holstein atau sapi belang, yang produksinya akan optimum di daerah subtropis yang lebih dingin. Sehingga sentra peternakan sapi perah identik ada di daerah pegunungan yang berhawa sejuk saja.

Diharapkan dengan diperkenalkannya jenis sapi Jersey, ras sapi perah Inggris berwarna coklat, yang dapat lebih toleran dengan suhu di kawasan tropis.

“Sarihusada tidak hanya berfokus pada pengembangan kemampuan peternak dalam memproduksi susu, namun juga dalam hal pengelolaan kotoran ternak sapi yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan yaitu biogas,” ucap dia.

Ratih menambahkan seluruh program ditujukan untuk menciptakan dampak positif ke lingkungan, terutama dalam hal memitigasi perubahan iklim ini dikembangkan bersama Yayasan Rumah Energi (YRE) dan sudah diimplementasikan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Provinsi Jawa Tengah.

Salah satu peternak dampingan Sarihusada, Daryono, mengatakan tantangan dalam melakukan ternak sapi sangat beragam, sehingga berbagai upaya dari menjaga kesehatan ternak hingga pengelolaan kotoran perlu dilakukan.

“Menurut saya, program pemberdayaan yang difasilitasi Sarihusada banyak membantu saya untuk lebih produktif, baik dari sisi pengetahuan dan fasilitas untuk menghasilkan susu yang berkualitas untuk masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Baca juga: Saran dokter gizi bila ingin konsumsi susu segar 

Baca juga: Kemenperin pacu produktivitas susu segar dalam negeri

Baca juga: Alasan susu segar harus langsung diminum


Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024