Laporan yang bertajuk "Menghijaukan Eropa -- Laporan Perkembangan Pabrikan NEV China di Eropa" (Greening Europe -- Report on the Development of Chinese NEV Manufacturers in Europe) itu diluncurkan bersamaan dengan penyelenggaraan Diskusi Meja Bundar CEO Eropa-China di Brussel.
Dalam pidatonya di acara itu, Presiden Kantor Berita Xinhua Fu Hua menyampaikan bahwa China dan Eropa sepenuhnya mampu mewujudkan manfaat bersama dan kerja sama yang saling menguntungkan di sektor NEV, mengingat komitmen mereka dalam mendorong konservasi energi, pengurangan emisi karbon, serta koeksistensi harmonis antara manusia dan alam.
Sebagai kantor berita nasional China, kantor berita global, serta wadah pemikir (think-tank) kelas atas, Kantor Berita Xinhua telah menerbitkan serangkaian laporan berita dan laporan wadah pemikir yang diikuti khalayak luas terkait perkembangan industri NEV China dan kerja sama China-Eropa di sektor NEV, ujar Fu.
Laporan yang dirilis pada Rabu itu menganalisis permintaan NEV global serta merangkum perkembangan dan keunggulan kompetitif industri NEV China, yang menawarkan referensi berharga bagi China maupun Eropa untuk memperkuat kerja sama teknologi, pertukaran kebijakan, kolaborasi rantai pasokan, dan investasi, imbuh Fu.
"Kita harus berupaya menjalin kolaborasi dengan China," kata Lalonde, yang juga menjabat sebagai presiden EdEn, sebuah asosiasi perusahaan-perusahaan yang berkomitmen pada dekarbonisasi di Prancis dan Eropa.
"Hal yang paling tidak kita perlukan adalah perang dagang. Melibatkan diri dalam diskusi bilateral untuk mengatasi kompleksitas masalah merupakan hal yang lebih baik (untuk dilakukan)," tekan Lalonde.
Selama diskusi meja bundar tersebut, para partisipan menyepakati bahwa China dan Eropa memiliki landasan yang luas untuk menjalin kerja sama dalam pengembangan NEV dan mewujudkan netralitas karbon.
Menyerukan kepada China dan Eropa agar memelihara hubungan yang terbuka dan kooperatif, mereka menyatakan bahwa pemberlakuan tarif protektif pada akhirnya akan merugikan pabrikan dan konsumen mobil Eropa serta berdampak negatif terhadap ekonomi Eropa.
Pewarta: Xinhua
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2024