Nanning (ANTARA) - Wang Qiang (37) bergegas menuju pintu masuk restoran yang menjual Luosifen atau bihun siput khas Liuzhou di The Bellagio Mall di Jakarta untuk membantu sebelum jam makan malam yang sibuk.

"Pengoperasian dan manajemen harian di restoran ini semuanya ditangani oleh karyawan Indonesia. Kami hanya datang untuk membantu saat ramai saja," ujar Wang.

Luosifen adalah hidangan khas dari Liuzhou, Daerah Otonom EtniS Zhuang Guangxi di China selatan. Dengan bihunnya yang segar dan lezat, kuah siput minyak merah yang harum, acar rebung yang diasinkan dan kaya rasa, serta bahan-bahan lainnya seperti irisan jamur kuping, kacang goreng, dan acar buncis, Luosifen yang sebelumnya dikenal sebagai makanan "bau" kini menjadi hidangan yang populer di dunia maya dan disukai oleh konsumen China.

Selain pasar domestik, cita rasa Luosifen juga menjangkau kancah internasional. Menurut data dari Bea Cukai Liuzhou, pada 2023, ekspor Luosifen (yang berasal dari Liuzhou) terus mempertahankan momentum yang baik, dengan ekspor ke lebih dari 20 negara dan kawasan di seluruh dunia.

Total volume ekspor tahunan Luosifen mencapai 3.167,1 ton, meningkat 19,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dengan nilai ekspor sebesar 87,272 juta yuan, atau naik 28,5 persen.

Dilaporkan bahwa pada 2023, hampir 20 perusahaan produsen Luosifen baru di Liuzhou terdaftar sebagai pengekspor produksi makanan, dan jumlah perusahaan produsen Luosifen dengan kualifikasi ekspor di kota tersebut bertambah menjadi 59.

Hal ini menjadi fondasi bagi restoran fisik Luosifen di Liuzhou untuk memasuki pasar global.
 
   "Masakan Indonesia umumnya memiliki cita rasa manis dan pedas, dan Luosifen dikenal dengan rasa pedasnya. Ini sesuai dengan preferensi kuliner konsumen Indonesia, sehingga kami memutuskan untuk membuka restoran fisik di Jakarta," ujar Wang. Untuk memastikan cita rasa autentik Luosifen di restoran tersebut, mereka bahkan mendatangkan juru masak dari   Guangxi Luobawang Brand Management Co., Ltd., merupakan salah satu perusahaan pengekspor Luosifen dalam kemasan di Liuzhou. Ou Haoxuan, manajer umum divisi luar negeri di perusahaan tersebut, menyampaikan bahwa pada 2023, perusahaan itu telah mengekspor lebih dari 200 batch Luosifen, dengan total nilai sekitar 7 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp16.368).


Setelah persiapan selama tiga bulan, Wang dan rekan-rekannya memilih untuk membuka restoran fisik Luosifen pertama di Indonesia di dekat pintu masuk The Bellagio Mall yang berada di kawasan pusat bisnis Jakarta. Restoran ini mulai beroperasi pada Januari tahun ini.

"Kami telah melakukan beberapa modifikasi pada Luosifen yang disesuaikan dengan budaya dan kebiasaan masyarakat Indonesia, seperti menggunakan tulang sapi untuk membuat kuah kaldunya. Pemilihan The Bellagio Mall, yang terletak di pusat bisnis Jakarta dengan arus pengunjung yang besar, lebih kondusif untuk menarik pelanggan," katanya.

Guna memastikan kesegaran bahan-bahannya, Wang dan para rekannya mencari pemasok bahan-bahan lokal di Indonesia.

Selain siput, Indonesia juga memiliki rebung, kangkung, kacang tanah, dan bahan-bahan lainnya, yang semuanya dibeli secara lokal.

Sedangkan untuk bahan utama bihun, mereka bermitra dengan Guangxi Luobawang Brand Management Co., Ltd., sebuah perusahaan produsen Luosifen di Liuzhou, Guangxi.
 
   Guangxi Luobawang Brand Management Co., Ltd., merupakan salah satu perusahaan pengekspor Luosifen dalam kemasan di Liuzhou. Ou Haoxuan, manajer umum divisi luar negeri di perusahaan tersebut, menyampaikan bahwa pada 2023, perusahaan itu telah mengekspor lebih dari 200 batch Luosifen, dengan total nilai sekitar 7 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp16.368)


"Data distributor kami di luar negeri menunjukkan bahwa 12 persen dari Luosifen yang diekspor dibeli oleh konsumen lokal di negara-negara asing, dan proporsi Luosifen yang dikonsumsi oleh konsumen asing mengalami peningkatan bertahap. Hal ini menunjukkan bahwa Luosifen mulai mendapat pengakuan dari kelompok konsumen di luar negeri," kata Ou.

Bahan-bahan untuk membuat bihun yang dikirim ke restoran Luosifen di Jakarta memberikan jaminan rasa autentik bihun Guangxi, dan hanya perlu diolah di restoran tersebut.

Dengan cita rasa autentik dan bahan-bahan segarnya, restoran Luosifen yang baru dibuka tersebut dengan cepat "menaklukkan" selera konsumen lokal.

"Saat ini, sebagian besar pelanggan di restoran ini adalah warga China, tetapi warga Indonesia dan warga negara asing di Indonesia mulai berdatangan untuk mencicipinya, dan jumlahnya mencapai sekitar 30-40 persen dari total konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa Luosifen, makanan khas Guangxi ini, semakin dikenal," ujar Wang.

Saat ini, restoran tersebut memiliki omzet harian lebih dari 5.000 yuan (sekitar 780 dolar AS) dan telah mempekerjakan lima karyawan asal Indonesia.

"Kami sedang mempertimbangkan untuk membuka lebih banyak cabang nantinya. Budaya makanan di sini lebih mudah menerima Luosifen, dan kami juga ingin mempromosikan masakan khas Guangxi melalui restoran ini," katanya.

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2024