Jakarta (ANTARA News) - Salah satu korban yang hilang dari peristiwa karamnya KM Sahabat ditemukan tim pencari setelah melakukan penelusuran selama empat hari di perairan Teluk Jakarta.

"Posko Pencarian Korban Tenggelam KM Sahabat di Kantor Syahbandar Pelabuhan Tanjung Priok mendapatkan informasi telah ditemukan korban tenggelam KM Sahabat di perairan Teluk Jakarta, tidak jauh dari lokasi tenggelam KM Sahabat," kata Kepala Kantor Kesyahbandaran Pelabuhan Tanjung Priok Capt. Arifin Soenardjo di Jakarta, Minggu.

Ia memaparkan, salah satu dari sekitar sembilan korban karamnya KM Sahabat ditemukan setelah dilakukan pencarian selama empat hari di lautan oleh KN Alugara milik Pangkalan Penjaga Laut dan Pantai (PLP) Tanjung Priok, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan.

Sementara itu Kepala Seksi Operasi Pangkalan PLP Tanjung Priok Yudi Kusmiyanto menuturkan penemuan korban yang kini sudah berada di KN Alugara itu berlangsung sekitar pada pukul 12.10 WIB.

Setelah diketahui salah seorang korban kapal tenggelam KM Sahabat, maka korban dievakuasi pada pukul 13.15 WIB untuk menuju ke Pelabuhan Tanjung Priok.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) segera menyelidiki penyebab tenggelamnya kapal laut KM Sahabat yang seluruh penumpangnya dapat diselamatkan di perairan Teluk Jakarta, Selasa (21/1).

"Setelah penanganan penumpang selamat selesai, maka pihak selanjutnya dilakukan pemeriksaan atas tenggelamnya KM Sahabat," kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Bobby R Mamahit di Jakarta, Kamis (23/1).

Menurut Bobby, pemeriksaan terhadap tenggelamnya kapal Sahabat akan dilakukan pihak Kantor Kesyahbandaran Pelabuhan Tanjung Priok guna mengetahui penyebab kecelakaan.

Namun, lanjutnya, ia menginginkan agar semua pihak terkait dengan aktivitas pengoperasian kapal ini mengetahui informasi mengenai cuaca setiap saat.

Hal itu, ujar dia, karena saat KM Sahabat tenggelam di perairan Teluk Jakarta atau 22 mil dari Pelabuhan Tanjung Priok, gelombang dinilai sedang tinggi.

Ia mengungkapkan, pada saat terjadinya kecelakaan, keadaan gelombang terbilang tinggi antara 3-5 meter dengan kecepatan angin mencapai 37-46 knot per jam. "Pada saat sebelum tenggelam, cuaca di perairan itu bergelombang besar," katanya.

Sebagaimana diberitakan, KM Sahabat berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok pada hari Selasa (21/1) pukul 07.10 WIB menuju Pangkal Balam, Belitung. Namun dalam perjalanannya pada pukul 12.10 WIB kapal terkena gelombang dan tenggelam.

KM Sahabat milik PT Bukit Merapin Nusantara Line itu dinakhodai Capt. Yosef B dan membawa penumpang dan awak kapal sekitar 140 orang.

Selain itu, kapal nahas tersebut juga membawa kendaraan sebanyak 42 unit yang terdiri dari 29 mocil colt diesel, 12 mobil pribadi dan 1 kendaraan roda dua.

Penumpang yang merupakan kernet dan sopir serta awak kapal diselamatkan dua kapal tug boat. Kapal yang menyelamatkan yakni TB Sentosa menyelamatkan 90 orang dan TB Gagak 40 orang.

(M040/M026)

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014