Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi memastikan bahwa kerja sama ekonomi dan investasi pangan dengan Kamboja tidak akan mengganggu produksi beras dalam negeri khususnya industri penggilingan kecil.

Bayu mengatakan, akuisisi Bulog terhadap sumber beras dari Kamboja merupakan langkah pemerintah untuk mengamankan stok beras jika Indonesia membutuhkan impor. Namun, apabila Indonesia tidak membutuhkannya maka beras tersebut akan dijual lagi di pasar lelang.

"Kenapa harus khawatir, kalau saya punya beras atau Bulog punya beras di Kamboja, kalau kita butuh, tinggal kita ambil. Kalau kita enggak butuh, ya di trading saja internasional," ujar Bayu di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis.

Dengan mengakuisisi sumber beras di Kamboja, lanjut Bayu, Indonesia sudah memiliki stok tanpa kebingungan mencari produsen. Hal ini juga sebagai langkah antisipasi kesulitan mendapat beras impor lantaran banyak negara yang mulai menutup ekspor beras.

"Kita bikin bisa buka agen di sana gitu, terus nanti kalau sudah bisa jalan dengan bagus, saling lihat situasi, (misalnya) gimana kalau kita belinya di penggilingan mereka gitu dan seterusnya. Jadi ini adalah sebuah langkah untuk memastikan lebih bisa menjamin pasokan kalau kita perlu," katanya.

Bayu menyampaikan, saat ini pemerintah masih dalam proses untuk perusahaan mana yang akan diakusisi. Menurutnya, banyak pertimbangan yang harus dilakukan mulai dari konsultasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di PnomPenh, pihak bank dan lainnya.

Lebih lanjut, akuisisi sumber beras merupakan pekerjaan jangka panjang yang tidak bisa diselesaikan dalam waktu hitungan minggu.

"Saya akan melakukannya tahap demi tahap, sesuai dengan perkembangan yang terjadi.
Kita lihat aja," ujar Bayu.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa Perum Bulog akan melakukan akuisisi sumber beras dari Kamboja.

"Bulog juga akan akuisisi beberapa sumber beras di Kamboja. Presiden (Joko Widodo) tadi sudah memerintahkan saya untuk kita tindak lanjuti," kata Luhut di sela menghadiri HUT Ke-52 Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Jakarta, Senin (10/6).

Luhut menyampaikan bahwa akuisisi tersebut dilakukan atas perintah dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).

Ia menyatakan bahwa dirinya telah mendapat perintah langsung dari Kepala Negara untuk menindaklanjuti proses akuisisi tersebut.

Baca juga: Mentan tak permasalahkan Bulog akuisisi perusahaan beras Kamboja

"Dan memang sudah ditindaklanjuti, sekarang tinggal kita melakukan," ucap Luhut.

Meski begitu Luhut tidak menjelaskan secara rinci mengenai akuisisi Perum Bulog di Kamboja tersebut.

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024