"Sejak gempa utama terjadi pada hari Sabtu (25/1), pukul 12.14 WIB, hingga saat ini tercatat sebanyak 18 gempa susulan yang kekuatannya relatif lebih kecil dibanding gempa utama," kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara, Ahmad Lani, saat dihubungi dari Cilacap, Minggu.
Ia mengatakan bahwa kekuatan gempa-gempa susulan tersebut berkisar 3,3 SR hingga 5 SR.
Menurut dia, gempa susulan yang terakhir terekam terjadi pada hari Sabtu, pukul 23.58 WIB, yang berkekuatan 5 SR.
"Sampai Minggu siang belum ada lagi. Kemungkinan masih ada lagi gempa susulan dengan kekuatan yang semakin kecil," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, tim dari BMKG telah disebar ke sejumlah lokasi di Kabupaten Kebumen, Cilacap, dan Banyumas guna mengukur kekuatan gempa di masing-masing wilayah.
Berdasarkan data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, jumlah rumah rusak akibat gempa tersebut mencapai 21 unit, tiga di antaranya rusak berat atau roboh.
Sementara itu, BPBD Banyumas menyatakan bahwa hingga Minggu siang, jumlah rumah rusak akibat gempa terus berambah.
"Hingga siang ini tercatat 147 unit rumah rusak, belum termasuk bangunan lainnya seperti gedung sekolah dan tempat ibadah," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Banyumas Prasetyo.
Menurut dia, wilayah terparah terkena gempa adalah Kecamatan Pekuncen karena terdapat 125 rumah yang mengalami kerusakan, disusul Karanglewas sebanyak 16 rumah rusak, serta Kedungbanteng dan Kemranjen masing-masing tiga rumah rusak.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014