Saya kini lebih percaya diri. Saya tahu ketika saya masuk lapangan saya bisa mengalahkan hampir siapa pun"
Melbourne (ANTARA News) - Stanislas Wawrinka telah keluar dari bayang-bayang Roger Federer dengan mencapai final Grand Slam di Australia Terbuka tahun ini.
Itu adalah turnamen terobosan bagi petenis Swiss yang sempat tak diperhitungkan tersebut, dengan menang heroik lima set dari juara bertahan Novak, lalu menumbagkan petenis nomor tujuh dunia Tomas Berdych untuk mencapai final di Melbourne hari ini.
Ini adalah final Grand Slam pertama bagi petenis berusia 28 tahun, empat bulan setelah kalah dari Djokovic lima set pada semifinal AS Terbuka, dan dia menatap gelar juara turnamen besarnya yang pertama.
Pencapaian ini membuat Wawrinka menggantikan Federer sebagai petenis nomor satu Swiss, yang sudah dipegang Federer yang adalah sahabatnya sejak 2001.
Peningkatan peringkat Wawrinka dari nomor 17 pada akhir 2012 menjadi paling sedikit nomor 5 pekan depan, berbalikkan dengan kekalahan lima setnya dari Djokovic pada babak keempat Australia Terbuka tahun lalu.
Dia kalah dari Djokovic lewat pertarungan seru di New York, lalu membalasnya pada perempatfinal Australia Terbuka 2014 pekan ini.
Bertatokan sanjak dari sastrawan Irlandia Samuel Beckett "Ever tried. Ever failed. No matter. Try Again. Fail again. Fail better" pada lengan kirinya, Wawrinka telah 14 kali kalah secara beruntun dari Djokovic.
"Pertarungan melawan Novak memberi saya keyakinan diri yang tinggi dan membuktikan saya bisa bermain pada level sangat tinggi dalam pertandingan yang sangat penting melawan salah satu dari para petenis paling tangguh (bug guys)," kata Wawrinka.
"Setelah semifinal AS Terbuka (2013) saya sadar saya sudah dekat ke situ. Namun masih saja terlalu jauh bagi saya untuk mencapai final Grand Slam.
"Sulit bagi saya memiliki tujuan untuk mencapai final Grand Slam, terutama karena kehadiran Novak, Rafa, Roger dan Andy (Murray). Saya tahu saya punya level untuk mengalahkan para pemain top, namun berada di final maka Anda harus melakukannya lagi dan lagi."
Wawrinka disegani karena backhand satu tangannya yang mematikan, tapi dia juga ampuh dalam serve dan forehand yang membuatnya bertahan di Grand Slam pada 18 bulan terakhir.
"Saya kini lebih percaya diri. Saya tahu ketika saya masuk lapangan saya bisa mengalahkan hampir siapa pun, bahkan panggung besar seperti semifinal Grand Slam," kata dia.
Wawrinka mengaku tengah pada kondisi terbaik dalam karirnya dan lebih bisa mengatasi tekanan pada pertandingan-pertandingan besar.
"Tahun lalu saya merasa saya bermain lebih baik, namun saya mengatasi tekanan dengan lebih baik. Saya lebih matang. Saya kini 28 tahun. Saya sudah berlaga selama 10 tahun. Kini saya merasa saatnya saya memainkan permainan tenis saya yang terbaik," kata dia seperti dikutip AFP.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014