Beijing (ANTARA) - Hingga akhir 2023, jumlah pengguna narkoba di China mencapai 896.000 orang, menandai penurunan 20,3 persen dibanding tahun sebelumnya, menurut sebuah laporan resmi.

Laporan situasi 2023 tersebut dirilis oleh kantor Komisi Pengendalian Narkotika Nasional (National Narcotics Control Commission/NNCC) China pada Rabu (19/6).

Pada 2023, terdapat 4,078 juta orang yang telah berhasil berhenti menggunakan narkoba selama tiga tahun, mewakili peningkatan 7,6 persen dibanding tahun sebelumnya, kata laporan itu.

Menurut sebuah laporan, China telah memecahkan total 42.000 kasus kriminal yang berkaitan dengan narkoba pada 2023, menangkap 65.000 tersangka, dan menyita 25,9 ton narkoba dari berbagai jenis.

Selain itu, pada 2023, sebanyak 938,5 ton bahan kimia prekursor yang digunakan dalam produksi narkoba berhasil disita di seluruh China, menandai peningkatan 42,2 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Sejak awal 2024, China telah memperkuat kontrol terkait sumber-sumber bahan kimia prekursor yang digunakan dalam produksi narkoba, menyesuaikan daftar bahan kimia terkontrol yang diekspor ke negara dan kawasan tertentu, serta menambahkan 24 bahan kimia terkontrol baru ke dalam daftar.

Wakil Direktur Eksekutif NNCC Wei Xiaojun mengatakan situasi keseluruhan terkait narkoba di China masih dapat dikendalikan.

NNCC akan terus menyempurnakan sistem pengendalian narkotika dan secara aktif terlibat dalam kerja sama internasional terkait pengendalian narkotika, ujar Wei, yang juga menjabat sebagai kepala biro pengendalian narkotika di Kementerian Keamanan Publik China.

Pewarta: Xinhua
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2024