Mereka tertarik bahwa ada danau di tengah kota, yang perlu dibenahi, dilestarikan. Itu nanti didesain menjadi sebuah danau yang indah, lampu-lampu pencahayaannya lengkap. Nanti di situ akan dibikin seperti di Eropa dan sebagainyaJambi (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jambi menjalin kerja sama dengan investor dari Korea Selatan (Korsel) untuk mengembangkan kawasan Danau Sipin Kota Jambi menjadi pariwisata berbasis lingkungan hidup
Gubernur Jambi Al Haris dalam keterangan tertulis di Jambi, Kamis, mengatakan, Pemprov Jambi bersama perusahaan HANHA Korsel membahas pengembangan kawasan Danau Sipin.
Haris mengatakan perusahaan asal Korsel itu tertarik dengan keberadaan Danau Sipin yang lokasinya strategis, karena berada di pusat Kota Jambi.
“Mereka tertarik bahwa ada danau di tengah kota, yang perlu dibenahi, dilestarikan. Itu nanti didesain menjadi sebuah danau yang indah, lampu-lampu pencahayaannya lengkap. Nanti di situ akan dibikin seperti di Eropa dan sebagainya,” kata dia.
Ia mengatakan, konsep pengembangan Danau Sipin yang ditawarkan investor itu bukan saja terkait keindahan namun juga berkaitan dengan keberlangsungan lingkungan hidup.
“Dan ada juga kaitannya dengan lingkungan hidup, yaitu menjaga lingkungan hidup. Nah, baru di dalamnya ada pariwisata. Jadi mereka ini konsepnya pariwisata berbasis lingkungan hidup,” kata Haris.
Dia menjelaskan bahwa konsep-konsep kemajuan dari sebuah pariwisata tidak boleh meninggalkan budaya lokal.
Pengembangan pariwisata Danau Sipin, kata dia, membutuhkan keseriusan seluruh pihak terkait. Dia berharap rencana ini dapat berjalan dan menjadi kenyataan.
Perwakilan tim investor dari Perusahaan HANHA Industry Korea Selatan Prof Kim Soo-Il mengatakan bahwa dibutuhkan waktu kurang lebih dua tahun untuk membenahi kawasan Danau Sipin menjadi sebuah objek pariwisata.
“Pertama kita akan lakukan pembersihan dulu ya, kemudian juga kita akan pasang air mancur untuk pertunjukan juga, pembangunan itu saya kira dua tahun. Dimana-mana negara itu pentingnya industri pariwisata itu dimana-mana meningkat,” katanya.
Setelah pembenahan kawasan itu selesai, dia optimistis akan memberikan sumbangan untuk perekonomian daerah maupun menciptakan lapangan kerja yang bermutu.
Pengembangan ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Pemerintah Provinsi Jambi dengan pihak investor asal Korsel itu.
Baca juga: Pemprov Jambi buka akses lalu lintas batu bara jalur sungai
Baca juga: Gubernur usukan jalan layang di Kota Jambi ke Kementerian PUPR
Baca juga: Sawah di Jambi menurun hingga 61.119 hektare akibat alih fungsi lahan
Pewarta: Tuyani
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024